TUTUYAN, LensaSulut.com – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) gelar rapat dalam rangka penegasan peran Sangadi (kepala desa) dan BPD pada implementasi jaring pengaman serta penyaluran BLT Dana Desa, BST, JHT, PKH, dan sembako, Rabu 3/6/2020.
Rapat yang dihelat di Aula Kantor Bappeda itu, Bupati Boltim Sehan Landjar sampaikan, bagaimana cara pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Sosial Tunai (BST), Jaminan Hari Tua (JHT) dan sembako.
“kalau yang lalu saya memberikan standar 1 sampai 2 orang dapat 15 kilo, karena perhitungan 18 ribu lebih dan dia jadi 21 ribu lebih KK, dan karena ini sudah menerima BLT, BST, JHT berarti berkurang jumlah penerima beras,” jelas Landjar.
Ia juga mengingatkan kalau bantuan sembako rencananya akan turun bersama BLT dan BST. Dan kalau BLT kelihatannya akan turun sekitaran 6 bulan.
Bupati juga mengatakan kepada Sangadi dan seluruh yang hadir, “Aktivitas di kampung tetap seperti biasa, yang berubah itu disiplin, rajin cuci tangan dan pakai masker, kalau mau pergi kemana saja silakan, tapi kalau sudah pergi ke luar daerah dan kembali pulang maka jangan bersentuhan dengan orang lain dan jaga jarak, kita harus percaya kalau ada virus di tubuh kita, baju langsung dicuci dan jangan bersentuhan dengan orang yang ada di dalam rumah,” ucap Bupati Boltim.
Bupati dua periode ini juga mengingatkan kepada rakyat agar bisa memanfaatkan pekarangan yang ada, agar bisa di gunakan untuk menanam bahan makanan.
“bagai mana rakyat manfaatkan pekarangan, tanam ubi batata, rica pisang dan sebagainya, kenapa itu harus diupayakan, boltim menanam, karena kalau sampai daya beli masyarakat, perputaran penyebaran uang menurun karena fiskal secara Nasional menurun maka rakyat tidak resah karena ada yang akan mereka makan, bukan berarti sudah tidak punya lagi uang, tapi akan mengurang penyebaran uang,” imbuhnya.
Sehan juga menjelaskan, “Nama baik boltim itu bukan karena saya kerja sendiri, karena ada kalian. Saya itu sadar kalau tanpa kalian walaupun dengan kekurangan, tidak mungkin nama Boltim begitu dikenal, itu karena ada kalian, tanpa pak Sekda, para ASN semua komponen, dan kalau ada yang bertanya, saya selalu mengatakan kalau garda terdepanku adalah rakyatku dan pemerintah desa, karena rakyatku sangat peka,” sambungnya.
“Dan saya sangat bersyukur sekali karena kalian sudah melakukan yang terbaik, karena ada yang dari luar Negeripun yang tidak pernah melihat muka saya, sampai orang-orang yang terkenal pun, mengapresiasi Bolaang Mongondow Timur, dan itu karena kerja kalian,” pungkas Landjar.
(Dath)
