Beranda Bolmong Timur Hampir Satu Jam Lesung Ini Tidak Bisa Diangkat Eskavator

Hampir Satu Jam Lesung Ini Tidak Bisa Diangkat Eskavator

1171
0
BERBAGI
Lesung raksasa yang ditemukan Habi Imban

KOTABUNAN lensasulut.com- Kisah mistis tentang penemuan Lesung batu yang memiliki ukuran raksasa dengan tinggi mencapai 60 cm dan berdiameter 70 cm, banyak menarik perhatian wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim).

Tak hanya wisatawan, benda yang memiliki nilai sejarah tersebut pernah menjadi perhatian dari beberapa arkeolog untuk melakukan penelitian terhadap benda yang kini berada di rumah Habi Imban (70), warga Desa Bukaka Kecamatan Kotabunan.

Pemerintah Bukaka telah membagun pondok dari kayu, beratap seng untuk melindunginya dari hujan dan panas. Jika anda berniat dan penasaran dengan lesung batu raksasa ini, bisa datang mengunakan sepeda motor atau mobil. Jarak waktu dari Tutuyan (ibu kota Kabupaten Boltim) ke Desa Bukaka sekitar 45 menit.

Akses menuju ke Desa Bukaka melewati jalan berliku di pegunungan. Sehingga perlu kendaraan yang kuat untuk melewati jalan yang menanjak. Walau demikian, sesampainya di desa tersebut, pengunjung bisa merasakan udara sejuk khas pegunungan.

Habi Imban yang merupakan orang pertama kali menemukan lesung batu raksasa ini pun mengisahkan kejadian mistis yang dialaminya saat itu kepada lensasulut.com.

“Saya menemukan lesung batu ini pada 2015, sewaktu itu ada pekerjaan membangun BBI (balai benih ikan),” ujar Habi Imban.

Jarak rumahnya dengan gedung BBI yang akan dibangun memang berdekatan. Saat itu seorang operator eskavator berteriak meminta Habi melihat sesuatu yang ditemukannya dalam tanah. Sebab sudah hampir satu jam benda tersebut tidak bisa terangkat dari tanah.

“Sayapun mendekat melihat benda besar yang dimaksud. Ternyata itu adalah lesung terbuat dari batu. Kemudian Saya hanya berdoa meminta kepada Indeh Dou untuk diberi izin mengangkat batu ini,” kata pria paru baya ini.

Selesai berdoa lesung itu terangkat. Operator eksavator langsung memindakannya di samping rumah hingga saat ini.

Pernah pemerintah Desa Bukaka pernah berencana memindahkan lesung batu ini ke kantor desa. Namun rencana tersebut tidak dilakukan karena ada pesan larangan melalui mimpi.

“Malam sebelum rencana memindahkan lesung batu ini ke kantor desa, istri saya mendapat mimpi. Dalam mimpi itu ada pesan jika lesung batu ini dipindakan maka akan dapat musibah,” ungkapnya.

Mimpi itu diceritakan kepada Sangadi (Kepala Desa) dan sejak itu niat untuk pindah ke kantor desa sudah tidak ada. Menurut Habi setiap malam Jumat selalu terdegar suara seperti orang menumbuk sesuatu di lesung batu, kejadian itu hingga sekarang.

“Karena sudah biasa dengan bunyi itu, jadi tidak kaget. Adapula mimpi lain tentang lesung yaitu pesan agar lesung ini tidak bisa pindah tangan.

Lesung batu itu sampai sekarang hanya dipakai keluarga Habi untuk menumbuk padi, tepung serta kopi atau lainya. Untuk menumbuknya mengunakan kayu dengan panjang 1,5 meter.

Ia menambahkan, bahwa lesung batu ini memiliki kembaran, tapi masih berada di Kebun Iloba, Desa Bukaka. Jaraknya agak jauh karena berada didalam hutan. Posisinya saat ini miring. Banyak warga yang sudah berusaha membuatnya lurus, tetapi besok kembali miring lagi.

Sangadi Bukaka, Arfan Ibrahim mengatakan lesung batu ini pernah didatangi arkelog dari Gorontalo dan Manado.

“Mereka mengatakan bahwa memang benar ini asli terbuat dari batu dan dibentuk oleh orang indeh atau dotu,” ujar Sangadi Arfan.

Kata dia, arkeolog tersebut hanya mengambil sampel batu ini dan dicocokan dengan gunung batu dekat desa tersebut, dan hasilnya sama persis. Jadi batu ini memang berasal dari Boltim. (rey)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here