Beranda Manado Keintjem Ungkap Metode Kenyamanan Pasar Tradisional, Dalam Diskusi.

Keintjem Ungkap Metode Kenyamanan Pasar Tradisional, Dalam Diskusi.

990
0
BERBAGI
Fery Keintjem, Direktur Utama PD Pasar Kota Manado.

MANADO lensasulut.com – Direktur Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Manado Fery Keintjem, ungkap metode pengelolaan pasar tradisional secara profesional. Metode ini disampaikan Keintjem saat diskusi bersama para aktivis, pemerhati, dan perwakilan pedagang pasar tradisional, yang dilaksanakan di warung kopi Shaad, Sabtu (11/8).

Kenyamanan pasar tradisional kata Keintjem, harus menjadi perhatian serius pihak internal dan eksternal. Nyaman adalah kebutuhan antara pedagang, pengujung dan pengelola, dan butuh partisipasi dan tanggung jawab bersama. Pedagang juga harus memiliki kesadaran untuk mencapai rasa nyaman terhadap pembeli dan pengelola. Harus ada sinergitas antara sesama stakeholder.

“Tergantung kepada stakeholder. Apa gunanya ada pasar tapi tidak ada pembeli. Stakeholder adalah pedagang, pengujung atau pembeli, dan pengelola. Tanggung jawab kenyamanannya ada pada stakeholder,” jelasnya.

Diskusi yang dipandu Muhammad Nur Bongkang, dengan tema ‘Mau dibawa kemana Pasar Tradisional ?’, menurut Keintjem, ini juga perlu kesadaran masyarakat sebagai pihak eksternal, dan harus dibarengi dengan pelayanan serta profesionalisme pedagang.

“Kalau ke pasar tradisional, pembeli masih bisa ada tawar menawar harga dengan pedagang. Kalau di supermarket itu bukan pertemuan antara pedagang dan pembeli, tapi kita bertransaksi dengan mesin. Di tradisional akan tercipta strata yang sama. Pedagang pengunjung pembeli pengelola,” ungkapnya.

Suasana diskusi di warung kopi Shaad, yang juga disiarkan langsung oleh radio RAL FM.

Pria murah senyum ini juga menambahkan, bahwa ada kepentingan pedagang dan pembeli, serta pengelola sebagai stakeholder pada aktivitas di pasar yang harus diperhatikan.

“Kami berupaya menerapkan konsep pembangunan secara umum. Selain kepentingan pedagang dan pengunjung, kami juga berupaya sampai pada kepentingan pariwisata. Kepentingan eksternal lebih diutamakan,” ujar Fery Keintjem. (Jefry)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here