KOTABUNAN lensasulut.com – Publik Bulawan Dua Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) berkeluh. Gardu milik Perusahan Listrik Negara (PLN) cabang Kotabunan yang berdekatan dan nyaris bersentuhan langsung dengan Masjid Almuhajirin jadi pemicu.
Kondisi kabel listrik PLN ini sontak banjir sorotan dan buah bibir warga desa. Pasalanya belum lama ini ada warga Bulawan yang mengalami kecelakaan lantaran terkena kabel listrik. Hal ini menuai tanggapan sejumlah warga. Mereka mendesak pihak PLN agar segera memindahkan Gardu tersebut agar tidak ada lagi korban selanjutnya.
Merri Damopolii warga Bulawan Dua mengatakan, jika gardu tersebut tidak dipindahkan, akan kembali memakan korban. Kata dia, hal ini sudah disampaikan ke pihak PLN namun tidak ada respon. “Kami sudah sampaikan hal ini ke pihak PLN. Bahkan sudah memasukan proposal tapi sampai hari ini tidak ada realisasinya. Jika gardu itu tidak dipindahkan, otomatis akan adalagi masrakat yang celaka apalagi kalau melakukan pengecoran Masjid sangat membahayakan keselamatan warga,” ujar Damopolii, Minggu (23/12/2018).
Senada dikatakan Halipa Paputungan warga yang sama. Kata dia, jika ada korban lagi saat warga melalukan aktivitas di Masjid tersebut, maka pihak PLN harus bertanggung jawab karena hal ini sudah sering disampaikan.
“Kemarinkan sudah ada korban yang terkena kabel listrik. Jika ada korban lagi, maka PLN harus tanggung jawab karena hal ini sudah sering kami sampaikan tapi tidak ada respon,” tegas Paputungan.
Wargapun berharap pihak PLN cabang Kotabunan dapat memindahkan Gardu yang sangat berdekatan dengan Masjid tersebut agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. “Kami berharap agar Gardu PLN secepatnya dipindahkan agar tidak ada lagi korban berikutnya,” ungkap warga.
Pihak PLN saat dikonfirmasi melalui Manager Wilayah Modayag, Jemmy Cornelis mengatakan terkait proposal yang di layangkan warga Bulawan Dua, telah dilanjutkan ke area.
Menurutnya yang punya kewenangan mengeluarkan SPK, itu area. “Sebenarnya tugas kami disini sudah selesai kerena sudah dilimpahkan ke area,” jelas Cornelis, Rabu (26/12/2018).
“kami juga sudah pernah duduk bersama membahas hal ini dengan Sangadi. Saya bilang tolong siapkan lahan dimana bisa kami pindah Gardu itu dan tempatnya dimana. Apakah jaraknya jauh atau dekat agar kita tau,” timpalnya.
Dia menambahkan setiap ada pekerjaaan di lokasi Masjid tersebut itu harus berkoordinasi dengan PLN agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.
“Kami sudah pernah buat kesepakatan, sebab itu beresiko ketika ada pekerjaan di Masjid. Karena itu, koordinasi dulu dengan PLN jika ada pekerjaan di Masjid akan ada pemadaman,” tutupnya. (rey)