KOTABUNAN lensasulut.com – Pencurian hewan ternak di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) kian meresahkan warga. Baru-baru ini kambing milik Yusuf Assegaf warga Kotabunan Barat Kecamatan Kotabunan, digasak maling. Sebanyak 11 ekor kambing miliknya yang hilang, akhirnya ditemukan di Pasar 45 Manado.
Arus desakan dari warga pun kembali bergema. Korps berbaju coklat didesak utuk menuntaskan kasus pencurian yang kian meresahkan itu. Yusuf Assegaf, mengatakan kasus pencurian di Boltim lebih khusus di Kecamatan Kotabunan harus diusut tuntas biar masyarakat tidak resah.
“Bukan masalah kambingnya, tapi yang saya mau pelaku cepat tertangkap biar kampung ini akan aman,” ujar Assegaf kepada para pewarta, Kamis (17/1/2019).
“Makanya saya akan usut tuntas.
Kalau tidak tuntas disini saya akan bawah masalah ini ke Polda Sulut,” sambungnya.
Menanggapi hal ini, Kapolsek Urban Kotabunan, Komisaris Polisi (Kompol) Suparno S.Sos, melalui Panit Satu, Tommy Kawilarang, saat dikonfirmasi mengatakan kasus tersebut masih dalam proses lidik.
“Kasus sementara lidik. Memang tukang tadahnya sudah kami amankan namun permasalahannya pelaku utamanya tidak ada. Intinya permasalahan ini tetap jalan,” terang Kawilarang saat disambangi sejumlah wartawan diruang kerjanya, Kamis (17/1/2019).
“Intinya barang bukti sudah ada. Kami hanya mengejar pelaku utama. Tukang tadah itu tidak bisa diproses sendiri kalau pelaku utamanya tidak ada. Memang ada tukang tadah bisa diproses sendiri kalau misalnya pencurian kendaraan karena kendaraan ada bukti BPKB, STNK, dimana pemiliknya jelas,” timpalnya.
Kalau penadah sudah diamankan lanjut Kawilarang, pelaku utamanya pasti akan terungkap.
“Yang jelas kalau tukang tadahnya sudah ada, barang bukti sudah dapat, otomatis pelaku utamanya pasti akan kami dapat,” tukasnya.
Kapolsek Urban Kotabunan Kompol Suparno S.Sos mengatakan, kasus tersebut sementara dikembangkan.
“Sekarang kami sedang mencari Yopi yang diduga adalah pelaku utama. Kami sudah kembangkan kasus ini sampai ke Desa minanga. Kami mau kembangkan sampai ke Manado tapi informasi tidak jelas kalau yopi tingal dimana,” tutur Suparno.
Mantan Kapolsek Kema ini menambahkan, Sekarang petugas masih melacak keberadaan Yopi. Bahkan Fence (Penadah-red) sudah menghubungi Yopi melalui selulernya agar menyerahkan diri tapi diancam oleh Yopi.
“Si Fence sudah kontek sama Yopi, tapi dia (Fence-red) malah di ancam. Katanya ‘Kita mo bunuh pa ngana kalu kita dapa tangka’ ” Terang Suparno.
“Pada intinya kami akan berupaya agar pelaku cepat tertangkap. Foto Yopi sudah ada dan dia sudah menjadi target kami,” tutup perwira satu melati ini.
Terinformasi Fence adalah penadah, warga Kecamatan Pasomaen, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) untuk sementara status Fence wajib lapor di Mapolsek Urban Kotabunan. (rey)