MANADO lensasulut.com — Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Manado, bekerja sama dengan Badan Ta’mir, dan Keimaman, serta jama’ah Masjid Miftahul Jannah Kelurahan Ternate Baru melaksanakan peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, tahun 1440 H – 2019 M. Peringatan yang mengangkat Tema, “Cermin Diri Sebagai Implementasi Menangkap Makna Dari Peristiwa Isra Mi’raj dengan Mengikhlaskan Hati dan Harta Dalam Membangun Rumah Allah”, berlangsung penuh khidmat di Masjid Raya Ahmad Yani Manado, Rabu (3/3/2019).
Pada peringatan kali ini, hikmah Isra Mi’raj disampaikan oleh Hj. Irma Hunta, S.Ag, yang juga Ketua Korps Muballighah Sulut. Pada ceramahnya, Irma Hunta menguraikan makna kebesaran Allah SWT dalam peristiwa Isra Mi’raj, dimana peristiwa ini merupakan sebagian dari tanda-tanda kebesaran-NYA.
Disampaikannya, bahwa peristiwa Isra Mi’raj adalah perjalanan spiritual Rasulullah yang sangat dramatik dan fantastik, karena perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjid Aqsha ditempuh dalam tempo yang sangat singkat, yaitu kurang dari semalam hingga menembus ke puncak Sidratil Muntaha. Bahkan urainya, walaupun dalam waktu yang tergolong sekejap, namun memori Rasulullah mampu merekam dan menyalin perjalanan spiritual yang amat padat.
“Peristiwa ini juga memunculkan pertanyaan, mengapa Allah SWT memperjalankan hambanya di malam hari (Lailan), bukan pada siang hari (Naharan) ?, ini menunjukkan makna anagogis yang lebih menekankan aspek kekuatan spiritual malam atau the power of night,” urainya.

Melanjut uraiannya, Hunta memaparkan bahwa Rasulullah menjalani peristiwa dahsyat ini dalam suasana diliputi kesedihan dan kepasrahan karena kehilangan orang orang yang dicintai, kemudian peristiwa Isra Mi’raj membawanya menembus dan melintasi batas-batas spiritual tertentu.
“Di sana Rasulullah di-instal (diisi) dengan spirit luar biasa, bahkan malaikat Jibril pun sebagai panglima para malaikat, tidak sanggup menembus puncak batas spiritual tersebut. Inilah skenario dan kehendak Allah untuk Nabi besar kita, Muhammad SAW,” lanjutnya.
Diungkapkannya, Isra Mi’raj mengisyaratkan makna bahwa malam memiliki rahasia untuk mencapai ketinggian dan martabat utama di sisi Allah SWT, seolah jarak spiritual antara hamba dengan Tuhan, lebih pendek di malam hari. Diapun menyebut, bahwa hampir semua peristiwa spiritual terjadi di malam hari sebagaimana surah Al-Mudassir yang menandai Nabi sebagai Rasul, peristiwa Isra Mi’raj, Lailatul Qadar, dan peristiwa penting spiritual lainnya yang terjadi di malam hari.
“Malam hari memang menampilkan kegelapan, namun bukankah di kegelapan malam itu sungguh banyak menjanjikan Kebahagiaan ?, tatkala di keheningan, kesyahduan, kepasrahan, ketenangan, dan kekhusyuan, di sini ada beberapa kapasitas penentu dalam keberhasilan manusia. Dan suasana batin ini tentu sangat sulit dicapai di siang hari,” ujar Irma Hunta dalam ceramahnya.

Sementara Ketua PHBI Manado Hi. Amir Liputo SH pada sambutannya menyampaikan terimakasih kepada jamaah dan undangan yang hadir pada peringatan Isra Mi’raj ini. Anggota DPRD Propinsi Sulut ini menambahkan bahwa BTM dan Keimaman Masjid Miftahul Jannah Kelurahan Ternate Baru mendapat bagian untuk pelaksanaan Isra Mi’raj kali ini.
“Terimakasih kami sampaikan kepada bapak dan ibu serta undangan lainnya yang sudah menghadiri kegiatan ini. Seperti biasanya kegiatan PHBI Manado yang dilaksanakan di Masjid raya Ahmad Yani selalu digulirkan pelaksanaannya kepada setiap Masjid yang menurut kami sedang membutuhkan dana,” ujar Liputo.
Lanjutnya, untuk kegiatan kali ini PHBI Manado menggulirkan pelaksananya ke Masjid Miftahul Jannah Ternate Baru. Sehingga kata dia, seperti biasanya pada setiap peringatan hari besar Islam, PHBI juga memprogramkan bantuan untuk Masjid.
“PHBI Manado pada setiap pelaksanaan juga mengadakan penggalangan dana agar dana yang terkumpul menjadi bagian dari pihak yang ditunjuk sebagai pelaksana. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pembangunan Masjid. Disamping itu, selain diberikan seluruhnya dana yang terkumpul, PHBI Manado juga akan menyumbangkan dana sebesar Duapuluh Lima Juta Rupiah kepada pelaksana,” tandas Amir Liputo pada sambutannya.
Turut hadir pada kegiatan ini, mewakili Gubernur Sulut, Asisten II bidang Ekonimi dan Pembangunan H. Rudy Mokoginta, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulut DR. Abdul Rasyid M.Ag, Walikota Manado diwakili Sekda Micler Lakat SH, MH, Kakan Kemenag Manado H. Irwan Musa SE, Ketua MUI Sulut H. Abdul Wahab Abdul Gafur, Ketua PHBI Sulut H. Syahrul Poli SE, Ketua KKSS Sulut M. Sofyan. (jefry)