BOLTIM, LensaSulut.com — Wakil Bupati (Wabup) Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Argo V. Sumaiku, menegaskan pentingnya sinergi antarwilayah sebagai kunci utama dalam percepatan pembangunan di kawasan Bolaang Mongondow Raya (BMR).
Hal tersebut ia sampaikan dalam pertemuan lintas daerah yang digelar di Rumah Dinas Wali Kota Kotamobagu pada Rabu, 11 Juni 2025.
Pertemuan strategis ini dihadiri oleh para kepala daerah se-BMR, di antaranya Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kotamobagu, Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong), Wakil Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), serta Wakil Bupati Bolaang Mongondow Utara (Bolmut).
Agenda utama pertemuan ini adalah sinkronisasi program pembangunan dan penguatan kerja sama antarwilayah untuk menjawab tantangan pembangunan regional secara kolektif.
Dalam forum tersebut, Wabup Argo memaparkan delapan program unggulan Pemerintah Kabupaten Boltim yang diharapkan menjadi bagian dari agenda kolaborasi lintas kabupaten/kota. Program tersebut meliputi:
- Konektivitas
- Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam
- Ekonomi dan Perdagangan
- Pariwisata
- Pendidikan
- Kesehatan
- Ketahanan Pangan
- Penanggulangan Bencana

Wabup Argo menekankan bahwa konektivitas menjadi fokus utama karena berdampak langsung pada aksesibilitas dan mobilitas masyarakat antardaerah. Ia menyoroti kondisi jalan penghubung antara Kecamatan Passi Timur (Bolmong) dan Kecamatan Mooat (Boltim) yang hingga kini belum terbangun secara optimal.
“Jika jalur ini bisa dibangun bersama, tentu akan memperlancar mobilitas warga, meningkatkan arus barang dan jasa, serta mempercepat pertumbuhan ekonomi,” ujar Argo.
Di sektor lingkungan hidup, Argo mengusulkan pembangunan sistem pengelolaan sampah terpadu untuk mengatasi persoalan limbah secara berkelanjutan di wilayah BMR. Sementara dalam sektor ekonomi dan perdagangan, ia mendorong penguatan jaringan pasar dan peningkatan daya saing produk lokal sebagai langkah bersama yang perlu diprioritaskan.
Potensi pariwisata juga menjadi perhatian, di mana Wabup Argo menyoroti kekayaan alam dan budaya Boltim yang dinilai sangat potensial untuk dikembangkan.
Ia berharap promosi wisata bisa digerakkan secara kolektif oleh seluruh kepala daerah se-BMR agar destinasi wisata di Boltim semakin dikenal di tingkat nasional dan internasional.
Dalam sektor pendidikan, Pemerintah Kabupaten Boltim telah menyalurkan beasiswa sebesar lima juta rupiah bagi mahasiswa asal Boltim sebagai wujud komitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Namun, di sektor kesehatan, Argo mengakui masih terdapat keterbatasan, khususnya tenaga medis dan fasilitas di RSUD Boltim yang memerlukan dukungan dan kolaborasi antarwilayah.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya ketahanan pangan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam seperti banjir dan longsor, mengingat wilayah BMR tergolong rawan terhadap bencana.
Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh para Sekretaris Daerah, Kepala Bappeda, dan Kepala Dinas Pendidikan dari lima wilayah BMR. Hadir pula Rektor Universitas Dumoga Kotamobagu (UDK) bersama jajaran, yang menunjukkan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan institusi pendidikan tinggi dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di Bolaang Mongondow Raya.
(*/Dath)