MANADO, LensaSulut.com – Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Manado akan menggelar Musyawarah Daerah (Musda) pada Sabtu, 28 Juni 2025, bertempat di Aula Masjid Al-Muhajirin, Kecamatan Mapanget. Agenda penting dalam Musda ini adalah pemilihan ketua dan kepengurusan baru DMI Manado periode 2025–2030, yang diharapkan mampu membawa arah baru dalam pengelolaan dan pemberdayaan masjid di Kota Manado.
Dari sejumlah nama kandidat yang telah menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai calon ketua, nama Budi Wahono, S.PI, M.Si mencuat sebagai salah satu figur yang dianggap layak dan memenuhi persyaratan. Saat ini menjabat sebagai Wakil Bendahara DMI Manado, Budi dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial keummatan serta memiliki perhatian besar terhadap pengembangan peran masjid yang lebih inklusif dan modern.
Dalam pernyataannya, Budi Wahono menegaskan komitmennya untuk mengabdikan diri jika diberi amanah sebagai ketua DMI Manado.
“Insya Allah saya siap mengemban tugas ini. Semoga diberi kekuatan dan kemampuan oleh Yang Maha Kuasa untuk membawa DMI Manado menjadi organisasi yang benar-benar berperan dalam kemaslahatan umat,” ujar Budi, Sabtu (21/6/2025).
Budi Wahono membawa visi besar, yakni “Menjadikan DMI sebagai organisasi yang mampu meningkatkan peran masjid sebagai pusat ibadah, pengembangan masyarakat, dan persatuan umat.” Untuk mewujudkan hal tersebut, ia telah menyiapkan sembilan misi strategis yang menyentuh berbagai aspek kehidupan jamaah, dari sisi spiritual, sosial, ekonomi hingga pemberdayaan generasi muda.
Misi Budi Wahono untuk DMI Manado 2025–2030:
- Mewujudkan masjid inklusif bagi difabel dan lansia, termasuk program bedah masjid untuk meningkatkan aksesibilitas.
- Program sertifikasi tanah wakaf secara gratis, guna memperkuat legalitas aset masjid.
- Membangun masjid ramah anak, yang mendukung pendidikan karakter dan kenyamanan anak-anak dalam lingkungan masjid.
- Mengembangkan masjid ramah lingkungan, termasuk pengelolaan sampah, air, dan energi terbarukan.
- Pelatihan manajemen masjid, agar takmir mampu mengelola masjid secara profesional dan transparan.
- Digitalisasi zakat, infak, dan sedekah (ZIS) untuk optimalisasi penghimpunan dan distribusi dana umat.
- Literasi digital dan pelatihan kewirausahaan bagi remaja masjid untuk meningkatkan kapasitas dan kemandirian generasi muda.
- Pemasyarakatan seni bela diri pencak silat untuk membentuk karakter dan jiwa kesatria di kalangan pemuda masjid.
- Pembentukan Badan Usaha Masjid (BUM) atau koperasi, yang bertujuan memberdayakan ekonomi umat di sekitar masjid.
Sejumlah tokoh masyarakat dan pengurus masjid di Manado menyambut baik pencalonan Budi Wahono, yang dianggap sebagai sosok muda, progresif, dan mampu membawa semangat kolaborasi lintas generasi dalam tubuh DMI.
Musda DMI Manado kali ini diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antar masjid, serta menjadikan masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah semata, tetapi juga sebagai pusat transformasi sosial dan ekonomi umat.
(jefry)