JAKARTA, LensaSulut.com — Di sebuah pabrik berteknologi tinggi di Jakarta, deru mesin terdengar mantap, beradu dengan tatapan penuh rasa ingin tahu dari rombongan kecil asal Bolaang Mongondow Timur (Boltim). Di barisan terdepan, Bupati Oskar Manoppo berdiri, matanya fokus mengikuti setiap penjelasan teknisi tentang mesin berwarna perak bercampur hitam yang menjulang di depannya.
Hari itu, Rabu (17/9/2025), bukan sekadar agenda kunjungan kerja. Bagi Oskar, perjalanan ini adalah pencarian jawaban atas masalah klasik yang terus menghantui hampir setiap daerah. Yaitu sampah.
Mesin incinerator yang dipamerkan memang bukan mesin biasa. Ia sanggup menghancurkan 3–4 ton sampah hanya dalam 8 jam—tanpa listrik, tanpa bahan bakar. Hemat biaya, ramah lingkungan, dan yang paling penting memberi secercah harapan bahwa pengelolaan sampah bisa dilakukan dengan cara modern dan berkelanjutan.
“Kami ingin memastikan teknologi yang digunakan benar-benar efektif dan sesuai dengan kebutuhan daerah. Jika mesin ini dapat diterapkan di Boltim, tentu akan sangat membantu dalam mengatasi permasalahan sampah dengan cara yang lebih modern dan berkelanjutan,” ucap Oskar penuh optimisme.

Di sampingnya, Sekretaris Daerah M. Iksan Pangalima mencatat dengan serius setiap spesifikasi yang dipaparkan.
“Kami akan melakukan evaluasi mendalam terkait spesifikasi, kapasitas, dan dampak lingkungan dari mesin ini. Implementasi harus tepat sasaran agar manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” katanya tenang, seolah menegaskan pentingnya berpikir jernih di tengah euforia.
Momentum itu terasa simbolis. Boltim, sebuah daerah kecil di ujung Sulawesi Utara, hadir di pusat ibu kota dengan mimpi besar, menghadirkan inovasi hijau. Mesin incinerator ini seakan menjelma bukan hanya sebagai alat, melainkan lambang komitmen pemerintah untuk menjaga bumi, melindungi generasi, dan menata peradaban yang lebih bersih.
Oskar tahu, jalan menuju perubahan tidak selalu mulus. Tapi dari Jakarta, semangat itu digelorakan. Ia ingin Boltim melangkah maju, tak hanya sekadar membangun infrastruktur, melainkan juga merawat lingkungan dengan visi hijau yang berkelanjutan.
Dan di tengah deru mesin incinerator yang terus berdengung, harapan itu semakin nyata. Boltim siap menorehkan jejak sebagai pelopor inovasi ramah lingkungan, bukan hanya di Sulawesi Utara, tetapi juga di Indonesia.
(Dath)