GORONTALO, lensasulut.com– Sebanyak 1.200 ekor daging tikus beku diamankan petugas Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo, di Pelabuhan Laut Kota Gorontalo. Hal ini diungkap oleh Pelaksana Harian Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo, Titin Qomariyah, Kamis (29/3) kepada wartawan saat konferensi pers.
“Daging tikus ini telah diamankan dan ditahan sejak 22 Maret 2018 saat tiba dengan KMP Moinit dari Sulawesi Tengah, karena tidak memiliki sertifikat sanitasi produk hewan. Penahanan dilakukan untuk mencegah risiko penyebaran hama penyakit karantina. Ini berbahaya bagi kesehatan manusia, karena tikus bisa menjadi inang alami penyebaran leptospirosis, salmomellosis, dan penyakit pes,” jelas Qomariyah.
Penahanan 14 boks daging tikus ekor putih beku yang dikemas dalam plastik tersebut, dilakukan oleh petugas Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo serta disaksikan Kepolisian Pelabuhan Gorontalo, TNI Angkatan Laut, dan instansi terkait lainnya.
Daging tikus beku asal Pagimana, Sulawesi Tengah yang diamankan ini rencananya akan dibawa kepada seseorang pemesan di Kota Tomohon, Propinsi Sulawesi Utara. Daging yang tak memiliki dokumen bebas penyakit hama tikus dari balai karantina daerah asal ini, akan segera dimusnahkan beberapa hari kedelapan oleh Petugas Balai Karantina bersama pihak kepolisian pelabuhan dan TNI AL. (*)
