MANADO, lensasulut.com – Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado merayakan Paskah bersama ribuan civitas akademika dilingkungan kampus berpredikat akreditasi A tersebut. Momen ini adalah wujud kebersamaan pimpinan universitas, tenaga dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa, untuk terus meningkatkan kualitas tali kasih dalam mengimplementasikan kemenangan iman umat Kristiani atas kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Acara yang digelar di Tetempangan Hill, Koha, berlangsung meriah dalam suasana kekeluargaan, Kamis (5/4).
Dalam pesan paskah, Rektor Unsrat, Prof DR Ir Ellen Joan Kumaat, MSc DEA menyerukan pentingnya perdamaian dan persatuan bagi segenap civitas akademika Unsrat lewat cinta dan kasih sayang antar sesama serta hidup saling membantu satu dengan lainnya sesuai falsafah Unsrat, Si Tou Timou Tumou Tou.
“Marilah kita terus bergandengan tangan, rapatkan barisan, jaga nama baik Unsrat jangan sampai tercemar oleh aksi-aksi pihak luar yang sengaja merusak citra kampus kebanggaan kita bersama ini. Hidup dalam harmoni dan kebersamaan sangat penting agar Unsrat terus berjaya,” serunya.

Perbedaan pendapat, menurut srikandi Unsrat ini adalah hal yang biasa, apalagi Unsrat tengah menghadapi proses pemilihan rektor.
“Berbeda pandangan serta pilihan itu adalah hal yang biasa, tapi jangan sampai kita terpecah-belah sehingga bisa dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung-jawab yang ingin Unsrat rusuh dan kacau. Kita hormati setiap proses yang sementara bergulir dan tentu tetap solid dan menjaga kondusifitas kampus,” pesannya.
Presiden/Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM ) Unsrat, Combyan Lombongbitung juga turut mendukung pesan paskah yang disampaikan Rektor. Dia menegaskan jika Unsrat harus kondusif dan tetap aman.
“Di tengah proses pilrek ini, saya mengimbau kawan-kawan mahasiswa jangan gampang diadu domba. Segala isu yang beredar di tiap fakultas harus bisa disikapi dengan kepala dingin karena momentum ini sangat rawan terjadi perpecahan. Saya pun selalu siap untuk berdiri di garis depan dalam menjaga kondusifitas kampus karena kita semua memiliki tujuan yang sama untuk tercapainya Unsrat yang unggul, berbudaya serta harmonis,” tegasnya.

Dia juga mengingatkan kalau ada aksi-aksi yang mengatasnamakan mahasiswa Unsrat hanya untuk memecah persatuan dan kesatuan yang selama ini terjalin dengan baik.
“Unsrat sangat berbudaya, kita semua paham betul untuk menjaga nama baik kampus, dan jika ada oknum-oknum yang melakukan aksi apalagi hanya untuk sebuah kepentingan sesaat, jelas itu bukan dilakukan oleh mahasiwa Unsrat,” ucapnya.
Mereka, Kumaat dan Lombongbitung pada kesempatan ini menyerukan bahwa kemenangan Paskah menjadi semangat bagi segenap civitas akademika Unsrat agar mampu menjadikan hidup ini lebih berarti.
“Kiranya, makna Paskah akan terus hidup dalam jiwa kita semua agar kebangkitan Tuhan Yesus membuat kehidupan kita berfaedah bagi yang lain, bangkit dari berbagai kelemahan dan terus maju menatap masa depan lebih baik,” terang Kumaat.
Ditengah kemeriahan Paskah, hadir juga sejumlah tokoh agama dari perwakilan umat Katolik, GMIM dan Pantekosta secara bersama memimpin jalannya ibadah, dengan hadirnya sejumlah artis rohani ibukota seperti Maya Rumantir, Joan Tanamal, Obbie Mesakh yang ikut membawakan pujian ditengah kemeriahan suasana paskah 2018 yang mengusung tema, ‘Paskah Membangkitkan Persatuan Membangun Unsrat’. (*/gina)