BOLTIM, lensasulut.com – Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sehan Landjar geram. Dugaan penolakan PT Arafura Surya Alam (ASA) atas rekomendasi Bupati soal beasiswa bagi mahasiswa warga lingkar tambang jadi pemantik.
Perusahaan pengelola emas di wilayah Kotabunan tersebut dianggap tidak menyalurkan Corporatian Social Responsibilty (CSR). Dimana, itu seharusnya kewajiban perusahaan untuk digunakan bagi kepentingan masyarakat lingkar tambang yang menjadi kewajiban perusahaan.
“Ini kan sudah disetujui perusahaan saat sosialisasi amdal lalu. Tapi saya marah karena ternyata tidak diindahkan,” ketus Landjar, Selasa (24/4).
Dalam kunjungannya yang langsung ke Kantor PT ASA di desa Kotabunan, Landjar terang terangan mengancam perusahaan. Bila itu tidak diindahkan, dia tak segan untuk menghentikan aktifitas perusahaan.
“Kalau perlu saya bersama masyarakat yang akan tutup kegiatannya. Ini kepentingan masyarakat di sini. Kalian harus peka terhadap keberadaan masyarakat lingkar tambang,” semprot Landjar.
Sayuti Lamaluta, salah satu tokoh masyarakat Kotabunan mengaku, tindakan Bupati sudah tepat. Kata dia, sikap perusahaan yang tidak memperhatikan masyarakat harus dikecam.
“Sudah betul tindakan yang diambil Bupati. Apalagi ada berkas warga Kotabunan soal Beasiswa yang sudah ditandatangani oleh Bupati pada sosialisasi Amdal belum lama ini, ditolak perusahaan,” sebut Lamaluta.
Manager eksplorasi, Djoko Kristanto saat dimintai tanggapan mengatakan kalo pihaknya akan menindaklanjuti apa yang disampaikan Bupati.
“Saya akan full up apa yang telah di sampaikan Bupati, sebab yang mengurus CSR adalah saudara Reggi Pontoh tapi yang bersangkutan tidak berada di tempat” singkat Djoko. (rey)
