BOLTIM, lensasulut.com – Berdasarkan hasil sampel dari Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) melalui Balai Kesehatan Hewan dan Balai Besar BBIB Maros, bahwa di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dinyatakan positif terdapat virus flu burung.
Kepala Distanak Boltim, Setiono melalui Kepala Seksi Kesehatan Hewan, Rahman Mokodompit mengungkapkan, ada cara mengantisipasi flu burung. Penanggulangan pertama dilakukan sosialisasi penyemprotan kandang unggas dengan obat cair jenis desinvektan. Ini untuk membunuh bakteri dan virus H5N1 (VFB) serta menekan penyebarannya.
“Tim dari provinsi sudah turun sejak pekan lalu. Mereka melakukan penelitian dan hasilnya, Boltim positif flu burung,” ujar Rahman, Rabu (11/7).
Sementara, Sangadi (Kepala Desa) Tutuyan 2 Kecamatan Tutuyan, Piantai S Potabuga mengatakan, pihaknya belum bisa mendeteksi adanya virus tersebut. Kata dia, pekan lalu memang ada sosialisasi di desanya. Namun, pihaknya tidak tahu di desa mana terdapat flu burung.
“Jika ada indikasi, saya harap dinas terkait harus turun dan buat penyemprotan secara serentak. Meski sudah disosialisasikan, ketika ada indikasi begini, seharusnya petugas harus turun langsung untuk menginformasikan cara penyemprotan,” kata Potabuga.
Selain itu tuturnya, dinas terkait mesti menjelaskan soal bagaimana resiko flu burung. Tentunya ini langkah antisipasi jatuhnya korban.
“Yang paling bagus, semua pihak terkait turun langsung di lapangan,” sarannya.
Kepala Dinas Kesehatan melalui Sekretaris Hamdan Korompot berujar, pihaknya sudah memeriksa di Kecamatan Moat. Tidak ada flu burung yang menulari manusia. Pun bila ada laporan, selama ini pihaknya langsung turun ke lapangan.
“Sampai hari ini belum ada pemberitahuan dari dinas provinsi. Namun kalau memang ada indikasi flu burung, intinya kami akan langsung turun,” ujar Korompot.
Dibebernya, di Desa Candi Rejo Kecamatan Modayag bulan lalu, ada 1 warga yang diduga terjangkit. Akan tetapi, setelah ditangani tim kesehatan, orang tersebut sudah sembuh. (rey)