BOLTIM lensasulut.com – Belum lama ini warga Kotabunan Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) bertanya-tanya terkait kenaikan tarif Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Gelombang keluhan pun kencang menyorot PDAM Bolaang Mongondow (Bolmong). Kenaikan tarif air minum secara mendadak tersebut mendapat tanggapan serius dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Boltim, Rabu (17/10/2018).
Nada tanya dari penghuni Gedung DPRD pun digaungkan. Ketua DPRD Kabupaten Boltim, Marsaoleh Mamonto menuturkan kenaikan tarif air minum oleh PDAM seharusnya disosialisasikan dulu sebab menurutnya setiap bulan tarif air minum terus naik tanpa ada penjelasan dari pihak PDAM.
“Kami sudah berjanji dalam waktu dekat akan audiens dengan Direktur PDAM menyangkut kendala-kendala setiap bulan itu, ada perubahan tarif tanpa ada sosialisasi. Tiba-tiba kemarin bayar 30 ribu rupiah, hari ini sudah 300 ribu rupiah,” ujar Marsaoleh kepada sejumlah pewarta.
Menurutnya meski sudah diperdakan, sebaiknya sosialisasikan dengan masyarakat agar masyarakat tahu terkait kenaikan tarif itu.
“Artinya walaupun memang alasannya sudah ada Perda, harusnya sosialisasikan dulu dengan masyarakat. Boltim ini ibarat susu, ‘Susu Sapi tapi merek Cap Nona,” Sindir Mamonto. (rey)