TUTUYAN lensasulut.com — Guna memajukan Sumber Daya Manusia (SDM) di Bolaang Mongondow Timur (Boltim), tahun ini Pemkab telah menyiapkan anggaran untuk biaya kuliah 1.000 anak daerah sejak masuk hingga selesai studi, melalui program Anak Asuh.
Bupati Boltim Sehan Landjar, SH berujar, pemberian beasiswa di setiap akhir studi dianggap gagal. Setelah dikaji, hampir 40 persen penerima tidak melanjutkan hingga sarjana. Sehingga lanjut Bupati, mulai tahun ini pemda Boltim akan terapkan bukan sebagai beasiswa atau hibah, tapi sebagai anak asuh.
“Biaya kulia untuk mahasiswa tahun ini kita targetkan 1.000 orang jika lebih tidak apa-apa asalkan memenuhi syarat yakni kategori menengah ke bawah. Jadi kita target hanya delapan semester. Jika tidak selesai sesuai apa yang disepakati maka pembayaran semester selanjutnya ditanggung orang tua mahasiswa,” ungkap Bupati.
“Jangan tunggu pemerintah yang datang daftar. Bila perlu yang bersangkutan datang langsung dan mendaftarkan diri. Dan membuat proposal yang nanti dimasukkan ke Badan Keuangan,” sambung Bupati.
Bupati pun menekankan para Sangadi (kepala desa-red) agar koperatif. “Setiap kepala desa (Sangadi-red) wajib mencatat mahasiswa yang ada di desanya. Nanti kita yang akan klasifikasi,” tutur Bupati.
“Kepala desa harus proaktif. Tugas kepala desa untuk memberitahukan dan harus daftar anak-anak mahasiswa di desanya biar kita yang lakukan ferivikasi. Kami berikan setiap tahun dua semester dimana Anggarannya tergantung kebutuhan,” imbuhnya. (rey)
