KOTABUNAN, LensaSulut.com — Virus corona yang menggemparkan dunia membuat Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan social distancing, bahkan physical distancing. Masyarakat pun diimbau berdiam diri di rumah selama 14 hari.
Di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) misalnya, guna mencegah penyebaran Covid-19, Pemerintah Daerah (Pemda) terus menginstruksikan bagi masyarakat untuk tetap berdiam diri di rumah jika tidak ada hal-hal yang begitu penting.
Himbauan tersebut mendapat respon positif dari masyarakat, termasuk mahasiswa asal Boltim yang terpaksa kembali ke kampung.
“Aktivitas kami selama ini hanya di rumah. Begitu juga pada malam hari kami hanya berdiam di rumah. Dengan adanya imbauan dari pemerintah, tentunya kami sangat merespon karena ini adalah hal yang sangat baik agar terhindar dari virus corona,” ujar Sehan Mamonto (18), warga Desa Paret, Kecamatan Kotabunan, Kamis, (2/4).
Saat diwawancarai wartawan, mahasiswa IAIN Manado jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI) ini mengaku, dirinya sekarang memilih kuliah di rumah untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
“Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, saya sekarang memilih kuliah di rumah melalui online,” ungkap Sehan.
Nada yang sama dilontarkan David Muharram (20), mahasiswa Universitas Klabat (Unklab). Menurut David, aktivitasnya sehari-hari hanya sekitar rumah sebab ia khawatir dengan virus yang mematikan itu.
“Kami juga beraktivitas hanya sekitaran-sekitaran sini (rumah, red). Kami pulang karena kampus kami diliburkan, jadi tidak ada yang masuk,” singkatnya. (Dath)