MANADO LensaSulut.com – Walaupun terus mendapatkan simpati dan dukungan dari berbagai kalangan masyarakat, namun bukan berarti langkah pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Manado Sonya Selviana Kembuan – Syarifudin Saafa (SSK-SS) berjalan mulus. Justru hal tersebut menjadikan sasaran empuk berbagai isu sesat bahkan hujatan pun terus tertuju untuk melemahkan dukungan pada mereka.
Salah satu isu yang saat ini ditujukan kepada SSK-SS adalah sebagai pasangan boneka di Pilkada Kota Manado. Menanggapi isu tersebut, Sonya Selviana Kembuan mengatakan bahwa berbagai isu sesat termasuk dituding sebagai pasangan boneka, menjadi suplemen penambah semangat bagi SSK-SS untuk terus berjuang demi kepentingan kesejahteraan rakyat kecil.
“SSK-SS sangat serius menghadapi pertarungan Pilkada Manado. Mungkin karena latar belakang kami dari keluarga sederhana sehingga hal ini dijadikan isu sesat yang disajikan ke masyarakat Manado. Jangan sampai kondisi ini membuat kami tidak punya hak untuk bertarung di Pilwako dan seolah niat kami tidak dianggap,” ungkap SSK, Rabu 30/9/2020.
“Dalam waktu dekat ini SSK-SS akan menandatangani MoU sebagai komitmen kami kepada warga Manado dengan disaksikan tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh agama, termasuk komitmen perimbangan pengelolaan birokrasi dan pengelolaan pembangunan saat menjadi pemimpin kota Manado,” sambungnya.
“Sebagai orang yang pernah merasakan hidup susah, kami akan membuat semua kebijakan berpihak pada kepentingan rakyat Manado, siapapun dia,” tegasnya.
“Kami mendoakan pihak yang mengeluarkan isu yang merugikan SSK-SS ini. Dan semoga Tuhan menolong hamba-hamba-Nya yang teraniaya,” imbuhnya.
“Terima kasih kepada para tokoh agama dan tokoh masyarakat Manado yang sudah dengan keikhlasan dan tulus menerima kami saat berkunjung ke kediaman mereka. Saya berjanji akan terus menjalin hubungan ini karena kami butuh masukan dan saran dari para tokoh jika memimpin Manado kelak,” ujarnya.
Prinsip yang dipegang teguh kata Sonya, jika terpilih sebagai Walikota tak akan ada Kolusi, Korupsi dan Nepotisme.
“Kami tidak mau menyengsarakan rakyat karena tahu bagaimana rasanya sengsara. Dan karena inilah Saya maju pilwako agar rakyat Manado tidak lagi merasakan susah seperti yang saya rasakan dulu,” pungkasnya.
(jefry)
