MANADO LensaSulut.com – Berbagai elemen masyarakat Kota Manado terus memberikan dukungan kepada pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Manado, Sonya Silviana Kembuan – Syarifudin Saafa (SSK-SS) di Pilkada serentak 9 Desember 2020. Tak terkecuali, dukungan kepada SSK-SS juga ditunjukkan oleh komunitas pedagang yang tergabung dalam Forum Pedagang Pasar Bersatu, Se-Kota Manado.
Minggu (18/10/2020) malam, bertempat di sekretariat tim pemenangan SSK-SS, mereka mendeklarasikan mendukung secara penuh kepada Paslon nomor urut 2 tersebut yang diusung Tiga Parpol yakni Golkar, PKS dan Hanura.
Pada deklarasi ini, Ketua pedagang pasar tradisional Darwis Hutuba menegaskan bahwa alasan mereka mendukung penuh karena program SSK SS sangat membantu kesejahteraan para pedagang.
“Dari beberapa pasangan calon hanya SSK-SS yang kami percaya dapat menyelesaikan masalah yang membelit kami selama ini. Kami yakin mereka adalah solusi yang bisa membantu kami para pedagang. Bukti keberpihakan SSK-SS kepada pedagang yakni, mereka berani tanda tangan MoU atas permintaan pedagang jika mereka terpilih,” tutur Hutuba.
“Program penataan pasar yang lebih bagus dan moderen oleh SSK-SS memang menjadi harapan kami yang paling mendasar. Forum Pedagang Pasar Bersatu, sangat yakin jika SSK-SS terpilih, Perusahaan Daerah Pasar, akan terkelola secara profesional tanpa KKN dan bebas Pungli yang selama ini menyusahkan pedagang,” imbuhnya.
Dihadapan puluhan perwakilan pedagang pasar Se-Kota Manado, Ir. Sonya Silviana Kembuan memaparkan konsep penataan pasar-pasar dimana pasar tersebut akan dibangun dan dikelola menjadi pasar tradiosional yang modern.
“Pasar tradisional yang modern, semua kalangan boleh belanja di pasar tersebut, termasuk orang kaya karena lokasinya representatif, karena pasar tradisional dengan bangunan yang modern. Di tiap pasar nantinya akan dibangun tempat tinggal untuk para pedagang dalam bentuk Rusun, jadi tidak perlu pulang ke rumah,” jelas SSK yang disambut pekikan oleh puluhan perwakilan pedagang pasar Karombasan, Tuminting, Bersehati, “Bekeng Sampe Jadi”.
(jea)
