TUTUYAN, LensaSulut.com – Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia Ir. R.S. Hanung Harimba Rachman, SE, MS bersama rombongan melakukan kunjungan kerja di kantor bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dan diterima langsung oleh Bupati Sehan Landjar, Senin 28/12/2020.
Dalam pertemuan antara rombongan Kementerian dengan bupati, membahas terkait penyaluran Bantuan Presiden (Banpres) Produktif/ bantuan bagi pelaku usaha mikro (BPUM), yang dilaksanakan oleh Kemeterian Koperasi dan UKM RI.
Seperti diketahui beberapa hari lalu Bupati Boltim memberikan tanggapan terkait penyaluran bantuan tersebut. Tanggapan spotan muncul pada hari Senin, 21 Desember 2020, pada saat rombongan bupati dan Forkopimda melakukan patroli penangan covid dan pembagian masker di pasar Kotabunan, dan ketika melewati Bank BRI yang terdapat banyak masyarakat lagi antri, maka Bupati Boltim turun memastikan apakah semua masyarakat di situ memakai masker, setelah itu Bupati Sehan Landjar menanyakan. Ini antri untuk apa, dan pada saat itu beberapa nasabah mengatakan bahwa mereka antri untuk menerima bantuan usaha mikro dari PT. Esta Dana Sebagai pengusul BPUM. Dan dalam penyampaian nasabah kepada bupati terkait suku bunga ada perbedaan pemahaman nasabah dengan apa yang diterapkan oleh pihak PT. Estadana Ventura, sehingga bupati menangkap apa yang disampaikan nasabah terkait bunga terlalu tinggi dan memberatkan nasabah itu sendiri.
Namun setelah dilakukan pertemuan dengan tim dari Kemenkop dan UKM RI, OJK, Dinas Koperasi UKM Provinsi dan rombongan dengan Bupati Boltim, kemudian ada penjelasan dari Kementerian tentang penyaluran Banpres Produktif / BPUM.
Sehan Landjar menyampaikan terimakasih kepada pihak Kementerian, yang telah mejelaskan mekanisme yang sebenarnya sehingga sudah cukup jelas duduk persoalan yang sebenarnya.
“Kedepan tentunya tinggal diawasi keterlibatan dari lembaga koperasi dan lembaga lainnya, agar bunga pinjaman tidak terlalu tinggi yang nantinya akan memberatkan masyarakat, sehingga manfaatnya dari bantuan tidak ada. “Sebagai bupati saya sangat mengapresiasi program Bantuan Presiden ini karena adalah salah satu dapat membantu ekonomi rakyat kecil dan ini luar biasa dampaknya,” jelasnya.
“Saya juga meminta maaf kepada pak Menteri, karena saya tidak menyangka bahwa spontanitas reaksi saya kemudian menjadi viral, sehingga muncul tanggapan beragam dari berbagai pihak, namun saya hanya ingin agar pelaksanaan di lapangan perlu di awasi. “Terkait keterlibatan Pemda yang saya maksud adalah, pada tahap verifikasi calon penerima, dan informasi ini yang tidak sampai ke saya, karena selama 75 hari saya cuti dalam rangka kampanye sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut,” sambungnya.
“Sekali lagi saya tidak menyangka akan terjadi kegaduhan seperti ini sehingga saya menyampaikan permohonan maaf kepada pak Presiden, pak Menteri dan tentunya program ini harus jalan terus.
Sekali lagi terima kasih kepada Pak Presiden, Pak Menteri Kemenkop & UKM, dan kepada Deputi Bidang Pembiayaan pak Hanum Harimba beserta rombongan, dari OJK dan Dinas Koperasi UKM Provinsi Sulut. Pada prinsipnya saya respek dan sangat mendukung Program Pemerintah Pusat, karena ini adalah kebijakan presiden sebagai bentuk kasih sayang untuk ekonomi rakyat, tinggal pegawasan di lapangan yang perlu ditingkatkan. Semangat saya hanya satu karena rakyat kita ingin mendapat bantuan dari jasa keuangan yang sebenarnya bagus namun karena ketidak tahuanya malah memberatkan mereka, hanya itu,” ucap Landjar.
“Sekali lagi atas nama Pemerintah Daerah dan atas nama pribadi, juga menyampaikan apresiasi atas program ini, dan kedepan tentunya Rakyat Boltim lebih banyak lagi yang dapat bantuan yang tentunya akan dilakukan vetifikasi lewat Dinas terkait agar tepat sasaran. Sekali lagi saya meminta maaf kepada Pak Presiden, Pak Menteri dan kepada jasa keuangan PT. Estadana Ventura, saya sama sekali tidak ingin mendiskreditkan kalian, karena itu adalah usaha kalian, yang saya mohonkan agar pelaksanaannya bisa bermanfaat besar bagi masyarakat,” ungkap Bupati Sehan Landjar.
(dath)