BOLTIM, LensaSulut.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Samsudin Dama, S.T., M.E., imbau warga tak mudah termakan isu hoaks namun tetap waspada. Pernyataan itu merespons kondisi di masyarakat yang kini masih waswas akibat rentetan gempa bumi yang menghantam wilayah Boltim.
“Tetap waspada. Ini ujian di bulan Ramadhan. Kan kewaspadaan memang harus selalu ada, bukan hanya saat terjadi gempa bumi.
Tidak perlu panik, sebab kepanikan justru bisa membuat kita bahaya,” kata Dama, Jumat (28/2/2025).
Ketua Dewan Masjid (DMI) Kabupaten Boltim ini meminta agar masyarakat tetap tenang. “Bergembiralah menjemput bulan Ramadhan. Kita tetap tenang dengan sholat. Di samping itu, bulan Ramadan adalah momen yang tepat kita berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, supaya terhindar dari segala bencana,” pintanya.
Dama menegaskan, jangan ada masyarakat yang sengaja membuat dan menyebar berita hoaks. “Jangan ada berita-berita hoaks. Jangan karena itu masyarakat jadi panik, kemudian meninggalkan kampung, kemudian rumah dimasuki pencuri. Itu juga bikin cobaan ke orang. Sebab kejahatan bukan hanya terjadi karena ada niat, tapi kesempatan. Mereka lihat rumah kosong, mereka masuk,” terangnya.
Diketahui, sekembalinya dari tugas sebagai Ketua DPRD Boltim dari luar daerah, Kamis, 27 Februari 2025, Dama dikabarkan langsung bergegas menuju kantor Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Manado, untuk meminta penjelasan sebenarnya soal kondisi Boltim yang hingga kini tak henti diguncang gempa.
“Sebagai wakil rakyat yang ada di pesisir Pantai Boltim, saya dan anggota DPRD, Pak Revi Lengkong, berinisiatif untuk mendatangi pihak berkompeten untuk meminta penjelasan langsung tentang apa yang sesungguhnya terjadi. Apakah ada potensi ancaman bencana akibat rentetan gempa ini,” ungkapnya.
“Saya dan Pak Revi Lengkong, yang kebetulan memang tinggal di pesisir pantai, dekat dengan pusat gempa. Jadi kami langsung bergegas merespons kegelisahan di masyarakat. Karena ada masyarakat yang langsung naik ke kebun dan belum turun-turun ke kampung hingga kini,” sambungnya.
Menurut Dama, mereka telah mendapat penjelasan langsung dari Kepala BMKG di Manado dan masyarakat diminta untuk tidak perlu panik.
“Kepala BMKG menjelaskan, gempa susulan sudah berkurang. Masyarakat tetap tenang. Gempa susulan terakhir yang dirasakan adalah kemarin pagi jam 09.08 Wita. Jadi masyarakat diminta tidak perlu panik dan beraktivitaslah seperti biasa. Saatnya kita menyambut Ramadhan dengan hati yang damai,” kunci Dama.
(Dath)