BOLTIM, Lensasulut.com – Suara ombak di Pantai Bubuan, Desa Buyat, Kecamatan Kotabunan, terdengar bersahut-sahutan dengan riuh tawa para relawan lingkungan yang sedang melakukan bersih bersih pantai.
Minggu (17/8/2025) pagi itu, anggota Asosiasi Penambang Rakyat Indonesia (APRI) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) tampak menyingsingkan lengan baju, dengan memakai kaos tangan memunguti plastik-plastik yang berserakan di pasir.
Di bawah terik matahari, mereka bekerja bahu membahu. Kantong demi kantong berisi sampah plastik terkumpul, lalu dimusnahkan di lokasi. Bagi mereka, aksi sederhana ini adalah wujud kecintaan terhadap tanah air.
“Dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia ke-80, APRI Boltim mengadakan kegiatan bakti sosial dengan mengumpulkan sampah plastik di sekitar Pantai Bubuan. Ini adalah kontribusi kami sebagai anak bangsa yang mencintai negeri ini,” ungkap Pimpinan APRI Boltim, Hendra Abarang, S.Hut, sambil sesekali menyeka keringat.
Namun kegiatan itu tak berhenti pada bersih-bersih. Setelah pantai terlihat lebih asri, bendera Merah Putih pun dikibarkan. Para anggota APRI berdiri tegak dan memberikan hormat. Upacara sederhana di tepi pantai ini menjadi simbol penghormatan terhadap jasa para pahlawan.
“Setelah bakti sosial, kami melaksanakan upacara bendera. Ini adalah simbol bahwa Indonesia telah merdeka, bangkit, dan akan terus menuju kesejahteraan,” tambah Hendra dengan suara bergetar penuh semangat.
Bagi Hendra, yang merupakan alumni SMA Negeri 1 Kotamobagu, kegiatan semacam ini tidak boleh berhenti pada momen perayaan. Ia bertekad menjadikannya agenda tahunan APRI Boltim, bahkan melibatkan karang taruna di seluruh wilayah.
“Ke depan, kami ingin menjadikan kegiatan ini sebagai agenda tahunan. Kami akan bersinergi dengan karang taruna se-Boltim, bergandengan tangan untuk Boltim yang bangkit dan lebih baik,” tegasnya.
Pantauan media ini menunjukkan antusiasme yang luar biasa. Anggota Apri, tua maupun muda, bekerja tanpa pamrih memunguti sampah di pantai. Wajah lelah mereka tersapu senyum, seakan ingin mengatakan bahwa mencintai tanah air bisa diwujudkan dari hal-hal kecil, seperti menjaga kebersihan lingkungan.
Di Bubuan, cinta pada Indonesia bukan hanya dinyanyikan dalam lagu kebangsaan, tetapi juga ditanamkan melalui aksi nyata.
(Dath)
