Beranda Bolmong Timur Temui Bupati Boltim, Yayasan Masarang Indonesia Bahas Perlindungan Hutan.

Temui Bupati Boltim, Yayasan Masarang Indonesia Bahas Perlindungan Hutan.

958
0
BERBAGI
Pengurus Yayasan Masarang Indonesia, saat membahas kerjasama perlindungan hutan di Boltim.

BOLTIM, lensasulut.com – Pengurus Yayasan Masarang Indonesia menyambangi Kantor Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Rabu (11/4). Kedatangan lembaga sosial masyarakat yang bertujuan menyelamatkan lingkungan hidup diterima Bupati Boltim, Sehan Landjar SH. Ketua Yayasan Masarang Indonesia, Dudung mengungkapkan, kedatangan mereka di Boltim untuk merintis kerja sama perlindungan hutan di Desa Matabulu, Kecamatan Nuangan.

Saya bersama Pembina Yayasan Masarang, Willie Smits serta kawan-kawan dari Belanda, pengurus Yayasan Masarang Internasional tertarik membantu secara finansial program-program pelestarian alam di Indonesia. Saat ini, kami akan meninjau lokasi. Mau dilihat dulu tempatnya agar tahu apa yang harus dibantu. Kami mengajak mereka biar mereka tahu persis keadaan di sini,” beber Smits.

Dia mengatakan pelestarian hutan dengan luas sekira 600 hektar itu akan diperuntukan untuk pendidikan, konservasi air, konservasi satwa serta pemberdayaan masyarakat. Itu melalui penanaman aren dan ekowisata.

“Itu beberapa poin yang akan kita kerja samakan. Selanjutnya akan dibuatkan dalam bentuk dokumen. Nanti kita akan bikin kerja sama dengan pemda Boltim untuk melestarikan hutan,” ungkapnya.

Serius, Bupati Sehan Landjar saat mendiskusikan tentang perlindungan hutan di Boltim dengan yayasan Masarang Indonesia.

Bupati Landjar mengaku, respek dengan kedatangan tamu tersebut. Dikatakannya, Yayasan Masarang, foundingnya (donatur) dari orang-orang eropa yang peduli dengan lingkungan. Termasuk organisasi internasional yang formal. Tapi banyak juga perorangan yang sangat peduli dan memberikan bantuan finansial karena ingin berkontribusi terhadap alam.

Bupati mengungkapkan, untuk sementara wilayah yang akan di-protect oleh Yayasan Masarang adalah Kecamatan Nuangan. Landjar pun meminta, harus ada spot-spot di semua kecamatan. Maksudnya, adanya hutan penyangga penanaman aren dan kayu tetap dilakukan untuk habitat dari hayati.

“Ini penting sekali. Sebab mereka bukan ingin memiliki. Melainkan hanya ingin melestarikan dan membantu masyarakat. Sepanjang tidak melanggar, saya kira ini harus kita respons,” tandas Landjar. (rey)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here