BOLTIM, lensasulut.com – Nada tanya digaungkan Instruktur Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Merah Putih di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Tahun 2018. Honor yang tidak kunjung ada kejelasan jadi pemantik.
“Sampai hari ini honor kami tidak jelas. Padahal tugas dan tanggung jawab kami sudah selesai. Hasilnya, alhamdulillah Paskibra Boltim 2018 sukses menjalankan tugas,” ujar Instruktur Paskibra Boltim, Hendarto Korompot, Sabtu (25/8).
Diungkapnya, pembayaran honor telah dijanjikan paling lambat Senin tanggal 20 Agustus 2018. Namun sampai saat ini belum ada realisasi. Padahal kata dia, tahun-tahun sebelumnya, tanggal 18 Agustus, honor sudah dibayarkan. Pun hal ini sudah dikonfirmasinya ke Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Boltim. Tetapi, hanya jawaban menunggu proses bendahara yang didapatnya.
“Menurut informasi, Kadis, PPTK dan bendahara pada hari itu justru beramai-ramai tugas luar menonton bola kaki di Tondano. Setelah pulang, sampai hari ini bendahara tidak masuk kantor tanpa alasan yang jelas,” sebutnya.
Dituturnya, salah satu pegawai Dispora mengatakan, uang honor tersebut sudah masuk ke rekening kantor. Tinggal dilanjutkan ke rekening masing-masing pelatih. Heranya, kenapa sampai sekarang hal itu belum ditindaklanjuti.
Menurutnya, ini sangat mengecewakan. Kewajiban untuk melatih Paskibra hingga sukses sudah laksanakan pihaknya. Ironisnya, hak pihaknya selaku instruktur tidak diperhatikan. Diketahui, honor Paskibra, pasukan 45 sudah dibayarkan Bupati Boltim saat resepsi kenegaraan pada tanggal 17 Agustus 2018.
“Buat kami, melatih itu ikhlas tanpa mengharapkan sesuatu. Tetapi, semua ini kan sudah diatur dalam RKA Dispora. Bahwa paskibra, pasukan 45, pelatih dan panitia diberikan honor oleh Pemda,” ungkap Korompot.
Dibandingkan dengan daerah lain paparnya, hak instruktur sudah diberikan. Hanya di Boltim saja yang lambat. Hal ini pun dinilainya bertentangan dengan visi misi dan program Pemerintah Boltim yang mengedepankan pelayanan cepat dan prima.
Dia memastikan, pihaknya akan mengusulkan kepada Pemerintah Boltim untuk mengevaluasi kinerja Dispora. Khususnya bendahara yang terkesan cuek dengan urusan ini. Imbasnya, nama baik Bupati dan Sekda Boltim tercoreng.
“Kalau kinerja seperti ini terjadi lagi, bukan tidak mungkin pelatih atau instruktur menolak bertugas di Boltim pada tahun-tahun yang akan datang,” tukasnya.
Terkait hal ini, Kepala Dispora Kabupaten Boltim, Saprudin Mokoagow saat dikonfirmasi mengatakan, honor instruktur Paskibra sudah ada tapi terkendala dengan rekening yang terlambat di masukan.
“Soal honor mereka (instrukrur paskibraka-red) sudah ada, hanya rekeningnya yang terlambat dimasukan,” singkat Mokoagow. (rey)