NUANGAN lensasulut.com – Warga Desa Loyow, Kecamatan Nuangan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), mengalami kesulitan membawa hasil Pertanian. Pasalnya jembatan sepanjang 50 meter sebagai akses masyarakat untuk mengambil hasil pertanian, sudah sangat membahayakan keselamatan warga.
Terpantau media ini, petani yang melewati jembatan tersebut harus ekstra hati-hati, kalau tidak bisa jatuh dari jembatan tersebut.
Halis Modundo (50), saat bersua dengan media ini mengaku harus berhati-hati karena sudah ada warga yang jatuh saat sedang melintasi jembatan tersebut.
“Memang kalu nda mo bekeng, stenga mati kalu mo ka kobong. Deng so ada orang yang jatung di jembatan ini. Jadi harus hati hati,” ujar Modundo, Selasa (18/9).
Lanjutnya, untuk mengambil hasil pertanian warga Loyow selalu menggunakan jembatan yang serba manual karena tidak bisa dilalui kendaraaan roda dua.
“Hasil pertanian seperti cengkeh, kelapa, Coklat serta untuk mengambil kayu bakar, semua melalui jembatan ini (Jembatan Loyow-red) dan itupun hanya dipikul karena motor tidak bisa lewat,” tuturnya.
Sekretaris Desa Loyow Nisar Mamonto mengatakan, jembatan tersebut sudah diusulkan ke pemerintah kabupaten melalui Musrembang Desa, tapi sampai sekarang belum direalisasi.
“Waktu Musrembang Desa, memang jembatan itu sudah diusulkan ke kabupaten, tapi sampai sekarang dananya tidak ada,” kata Mamonto.
“Usulan kami panjang jembatan yang akan dibangun 70 meter dan tingginya 7 meter. Mengapa tingginya tujuh meter, karena jika datang air pasang, naiknya begitu tinggi dan dibawah jembatan sering dilalui perahu penangkap ikan (Pajeko),” ungkapnya. (rey)