KOTABUNAN lensasulut.com — Hati-hati dengan modus menawarkan barang Jika belum kenal jelas orang yang datang menawarkan barang elektronik. Karena modus penipuan bermacam-macam, yang penting sang penipu mendapat keuntungan materi yang diincarnya.
Seperti yang dialami puluhan warga Desa Bulawan Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), pekan kemarin. Mereka telah memberikan uang muka untuk pembelian barang elektronik dengan alasan barang tersebut akan menyusul satu hari kemudian, tapi setelah itu barang elektronik yang ditawarkan tidak ada, dan orang yang menawarkan itu sudah tidak datang lagi alias kabur.
Informasi yang berhasil dirangkum lensasulut.com, pelaku penipuan ini bernama lengkap Meiny Tudus, Asal Aer Tembaga Lorong Dua, Kampung Baru Kota Bitung. Namun di Desa Bulawan saat dia menjalankan aksinya, dirinya mengganti namanya dengan sebutan Fanda.
Awalnya wanita ini mengaku dirinya dari tim Ruang Guru dan ingin membantu anak-anak sekolah dengan menawarkan Laptop ke warga.
“Awalnya dia (Meyni Tudus-red) datang menawarkan Laptop dia tawarkan uang muka 100 sampai 250 ribu rupiah sebagai tanda jadi. Angsurannya hanya Rp 165.000. selama satu setengah Tahun,” ungkap Risma Dama.
Tergiur dengan kata-kata manisnya, warga Bulawan sebanyak delapan orang langsung memberikan uang tanda jadi yang dia minta. Uang pun diberikan dengan jumlah berfariasi. Ada yang memberikan 100 ribu sampai 250 ribu rupiah per orang.
“Kami sudah memberikan uang yang dia minta sebagai tanda jadi. Dari hari sabtu dia janji hari senin Laptop sudah ada, tapi sampai sekarang dia tidak datang-datang. Dihubungi melalui ponsel miliknya di nomor ,081315568539 dia mengatakan dirinya masih di Desa Belang Kabupaten Minahasa Tenggara, dengan alasan menginap karena sudah malam. Namun keesokan harinya Selasa tanggal 2/10/2018, saat kami menghubunginya dia katakan barang-barang sudah dikirim tapi dibawah lari temannya,” beber sejumlah warga, Minggu (7/10/2018).
“Sampai hari ini perempuan itu tidak datang-datang dan Laptop yang dijanjikan tidak ada, memang dasar penipu,” ujar warga dengan nada kesal.
Terinformasi Meyni Tudus, adalah penipu kelas kakap. Dirinya diposting di grup Portal Bitung karena diduga melakukan penipuan dengan modus mencari orang untuk dijadikan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan berhasil mengambil uang dari korbannya sekira 10 juta rupiah. (rey)