BOLTIM lensasulut.com – Menjadi anggota Legislatif adalah tugas yang tidak mudah, karena sebagai wakil rakyat berarti harus mengemban amanah dari rakyat. Seorang anggota legislatif juga harus mampu bekerja sungguh-sungguh menyerap aspirasi masyarakat dan kemudian memperjuangkannya ke pihak Eksekutif.
Pada kontestasi politik di jazirah Totabuan paling Timur, terdapat nama politisi perempuan yakni, Bahagia Marjun, yang masuk dalam daftar Calon Legislatif (Caleg) untuk DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) pada Pileg 2019 mendatang melalui kendaraan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Kecamatan Kotabunan, Tutuyan, Motongkad, Nuangan, Nomor urut 3.
Banyak masyarakat penasaran dan bertanya-tanya apa sebenarnya alasan wanita kelahiran Kotabunan 1 Januari 1983 ini memilih maju dipileg 2019.
Saat diwawancarai lensasulut.com, Senin (29/10/2018), ia mengaku maju di Pileg 2019 karena Ingin memprioritaskan program peningkatan kesetaaraan gender guna meningkatkan kesejahteraan keluarga yang notabene dikuasai oleh Ibu Rumah Tangga yang juga sebagai bendahara disetiap keluarga.
“Misalnya Peningkatan keterampilan ibu-ibu agar bisa membantu suami menambah ekonomi keluarga lewat program Pendidikan dan Keterampilan Formal non formal untuk mereka,” beber perempuan yang hobi olaraga ini.
Ditanya tentang strategi untuk meraup suara terbanyak, Gia (sapaan akrabnya) mengatakan, dirinya akan mengimplementasikan dulu program prioritasnya.
“Saya berupaya mengimplentasikan dulu program prioritas saya, yaitu kepentingan masyarakat dan sahabat-sahabat kaum gender di Dapil saya. Kemudian ketika program itu sukses maka dengan sendirinya para kaum perempuan didapil saya akan mengikuti jejak program yang telah saya jalankan,” ungkapnya.
Wanita yang sudah 14 tahun terjun di dunia politik ini menambahkan, jika terpilih sebagai wakil rakyat, dirinya akan selalu berkoordinasi dengan pihak Eksekutif guna menjalankan fungsi kontrol sebagai Legislator yang akan memperjuangkan hak-hak rakyat.
“Ketika saya terpilih sebagai wakil rakyat nanti, tentu koordinasi antar pihak Legislatif dan Eksekutif harus tetap saya jalankan. Kedua saya akan meneliti setiap program yang diajukan pihak Eksekutif apakah sesuai dengan aspirasi rakyat atau hanya sekedar menggugurkan kewajiban para eksekutif. Yang jelas akan saya lihat dulu apakah output dari program tersebut punya dampak besar untuk kemaslahatan umat terutama yang diperankan lansung oleh kaum perempuan,” tutup wanita yang menyukai warna putih ini. (matt rey kartoredjo)