Beranda Bolmong Timur Pasar Pondabo Tak Sediakan Tempat Berjualan Ikan, Ibu-ibu Ini Mengeluh.

Pasar Pondabo Tak Sediakan Tempat Berjualan Ikan, Ibu-ibu Ini Mengeluh.

890
0
BERBAGI
Pedagang Ikan Pasar Pondabo Tutuyan memilih berjualan di depan rumah warga.

BOLTIM lensasulut.com – Sejumlah penjual ikan di pasar Pondabo Tutuyan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) terus mengeluh. Pasalnya, selama berjualan di pasar yang baru diresmikan itu para penjual ikan kerap membawa kembali ikan mereka disebabkan terlalu sepi dan sangat kurang pengunjung. Selain sepi para penjual ikan tersebut tidak ada tempat khusus. Demikian diungkapkan sejumlah penjual ikan kepada wartawan Senin (3/12/2018).

Ratna Hakamat (47) warga Bulawan yang juga penjual ikan di Pasar Pondabo mengaku, di pasar tersebut cuman banyak dengan para pedagang tapi pembeli sangat kurang.

“Memang di Pasar Pondabo orang banyak tetapi bukan ramai dengan pembeli tapi ramai dengan penjual. Bayangkan saja biasa pukul 09.00 Wita ikan saya sudah habis, setelah berjualan di pasar pondabo jam 10.00 Wita ikan yang laku hanya 60 ribu. Untuk bayar ojek dari Kotabunan saja pergi pulang 60 ribu “patorang tinggal konga” kata Ratna kepada lensasulut.com. “Ada pasar bukan menguntungkan tapi merugikan,” sambungnya.

Ratna menambahkan, saat ikannya belum juga laku dia berusaha untuk berjualan keliling tapi selalu dicegat oleh Polisi Pamong Praja (Pol PP).

“ini sebenarnya kami bingung apa maunya mereka. Saat berjualan di Pasar Pondabo kami penjual ikan tidak ada tempat, mau jualan keliling selalu dikejar Satpol PP. “kita bukang penjual Narkoba, deng bukang papancuri kapa salalu mo dusu sampe di pohong-pohong kalapa?” tanya Ratna dengan nada kesal.

Senada dituturkan Jani Halidu (36). “Berjualan ikan di Pasar Pondabo baru pukul 09.00 Wita sudah sepi. Sudah tidak ada lagi pembeli yang datang. Juga untuk fasilitas air tidak ada. Bagaimana kami bisa bertahan di pasar itu, karena yang ada air cuman di Ruko-ruko, buat para penjual ikan tidak ada air sementara kalau berjualan ikan, air itu sangat penting,” ujar Halidu.

“Kami suka berjualan di pasar Pondabo tapi kami tidak ada tempat. Ada lapak buat tempat ikan tapi sudah dimerek para pedagang lain,” tambahnya.

Yanti Mohi (30) penjual ikan di Pasar Pondabo berujar, dirinya suka berjualan di pasar asalkan fasilitas di pasar tersebut di tata kembali.

“Saya suka berjualan di pasar Pondabo asalkan fasilitasnya ditata dulu. selama ini kami selalu didesak untuk pindah, tapi kami tidak ada tempat. Waktu kadis bilang kalau tidak mau berjualan di pasar,  kalian keliling.  Setelah keliling kenapa masih dikejar kejar Sat Pol PP apa sebenarnya mau mereka. Jadi bagimana kami berjualan kalau selalu dikejar. Mereka tidak tahu kami ini sudah menderita,” ungkapnya.

Mereka pun meminta kepada Pemerintah Daerah melalui instansi terkait agar dapat memberikan kebebasan berujalan keliling.

“Kami minta kalau boleh pemerintah berikan kebebasan walaupun hanya beberapa hari  untuk keliling berjualan atau berjualan bebas dihari Sabtu dan Minggu. Dan juga kami minta Pol PP jangan mengejar kami lagi karena kami bukan pencuri kami bukan penjual Narkoba. Kami jangan diperlakukan seperti buronan,” pinta Ratna dan senjumlah penjual ikan lainnya.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Boltim, Ramlah Mokodompis, melalui Kepala Bidang Perdagangan, Arhans Daud mengatakan, lapak yang di sediakan Pemda Boltim di Pasar Pondabo sangat besar. Jadi kalau ada yang mengatakan tidak mendapat tempat untuk berjualan, itu tidak betul.

“Untuk lapak di Pasar Pondabo besar sekali. Bahkan ada dua lapak yang disediakan, satu lapak ikan, satu lapak kering untuk penjualan Cabo. Kalau alasan tidak ada tempat itu tidak betul,” ujar Daud saat di konfirmasi lensasulut.com.

Dijelaskannya, lapak yang ada di pasar Pondabo tidak boleh dimerek karena itu bukan milik pribadi. “Misalkan mereka beri merek tapi mereka tidak berjualan disitu, itu tidak bisa. Nanti ini saya tahu bahwa ada yang beri merek disitu (Pasar-red). Intinya siapa saja boleh berjualan di pasar Pondabo,” ucapnya.

Arhans pun menekankan agar tidak lagi dikejar Pol PP, kedepan para pedagang ikan harus berjualan di Pasar Pondabo. Bagi pedagang ikan yang mau keliling dibolehkan tapi sekitar pukul 12 ke atas.

“Saya akan upayakan agar penjual ikan semuanya masuk dalam pasar. Kalau mereka tertib pastinya para pembeli semuanya akan masuk dalam pasar. Jika masih ada yang berjualan keliling, pedagang ikan lain yang di dalam akan mengeluh karena otomatis ikan mereka tidak akan laku. Kalau jam 12 ketas yah silakan berjualan keliling,” tutup Daud. (rey)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here