MANADO lensasulut.com -Terpuruknya harga jual kopra membuat sejumlah kalangan prihatin. Menyikapi hal ini, Kepala Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand) Manado menawarkan solusi bagi pemerintah dan petani. Diantaranya dengan menawarkan teknologi yang mampu mengangkat kembali harga jual kopra.
“Sudah sebulan ini kami menyaksikan bagaimana harga kopra jatuh. Ini tentu saja menyusahkan petani,” kata Kepala Baristand Manado Broerie Pojoh, Senin (3/12) di ruang kerjanya.
Dikatakannya, sebagai lembaga litbang yang fokus ke kelapa dan tumbuhan palma, instansi ini sudah melakukan banyak penelitian dan diversifikasi terhadap produk turunan kelapa. Produk yang dihasilkan bukan hanya konsumsi dan farmasi, tapi juga bagaimana bisa menciptakan usaha baru dari hasil penelitian. Kendati begitu, semua hasil itu tak berguna jika tak ditunjang keseriusan pemerintah menuntaskan persoalan kopra. Minimal lanjutnya, pemerintah bisa menciptakan regulasi untuk mendongkrak produk andalan ini.
Dirinya berharap, Gubernur bisa menciptakan solusi jangka panjang untuk menyiasati polemik kelapa. “Balai kami memiliki peranan luar biasa khususnya menghasilkan penelitian yang bisa diimplementasikan ke petani,” jelasnya.
Peneliti Baristand, Anton Muis menambahkan, kelapa memiliki banyak produk turun, seperti minyak, arang atau tepung. “Khusus minyak, kami memiliki teknologi pengolahan yang bisa langsung diimplementasikan masyarakat. Artinya, petani bisa mengolah sendiri minyak kelapa tanpa harus dijual ke pihak lain. Hanya tinggal pemerintah yang mengatur regulasi pasarnya,” ujar Muis.
Lanjut Muis, jika petani bisa memproduksi sendiri dan pemerintah menyediakan pasar, tentu harga kopra akan stabil. “Kalau pasar ada, saya yakin petani tak akan kesulitan menjual hasil kelapa,” tandasnya yang juga diiyakan Kepala Seksi Teknologi Industri Nova Kumolontang. (fat)