BOLTIM lensasulut.com — Pimpinan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Hariyanto SE mengatakan, Tokoh Agama adalah pilar penting melawan politisasi sara dan money politic.
Pimpinan Bawaslu yang membidangi Divisi Hukum, Penindakan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa (HP3S) ini berujar, sebagai salah satu referensi masyarakat harus memegang teguh semangat ketauhidan. “Saya berharap tokoh agama mengambil peran dalam pesta demokrasi ini.” asa Hariyanto.
Ia menjelaskan, kepada khalayak agar tidak termakan atau memainkan isu -isu yang dapat menimbulkan perpecahan antar umat beragama, sehingga agama bukan menjadi instrument politik meraih kemenangan pada pemilu tahun 2019.
“Disetiap pertemuan baik internal Bawaslu Kabupaten Boltim dan jajaran Panwaslu kecamatan maupun pertemuan bersama warga, tokoh pemuda, tokoh agama, kepala desa, aparat desa dan stakeholder kami selalu menyampaikan hal ini,” ungkapnya.
Menurutnya, tokoh agama dapat menjadi corong menjaga dan merawat demokrasi. Tokoh agama dapat mendorong menyalurkan hak pilihnya dengan baik agar terlaksanakannya Pemilu ini dengan sukses.
“Kami dari Bawaslu Kabupaten Bolaang Mongondow Timur mengajak semua agama yang ada di negara ini, khususnya Boltim untuk mendukung proses demokrasi. Memahami isu-isu Pemilu dan menolak politik uang, politisasi sara dan politik adu domba. Mari sama -sama kita ciptakan pemilihan umum yang bernilai dan bermartabat,” lugasnya. (rey)
