KOTABUNAN lensasulut.com — Tim gabungan Polisi Sektor (Polsek) Urban Kotabunan, bersama Dinas Perhubungan (Dishub) dan Unsur TNI, menggelar razia kendaraan bermotor. Kegiatan yang dipimpin langsung Kapolsek Urban Kotabunan, Komisaris Polisi (Kompol) Didi Prasongko, digelar di depan Alfamart Desa Kotabunan Selatan, Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Jumat (30/8/2019).
Terpantau lensasulut.com, operasi tersebut telah menjaring Puluhan kendaraan roda empat dan roda dua beserta pengemudi yang tidak memiliki kelengkapan berkendara.
Kapolsek Urban Kotabunan, Kompol Didi Prasongko mengatakan, razia ini akan digelar selama 2 (dua) minggu mulai dari tanggal 29 sampai dengan 11 September 2019, dengan tujuan untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat berlalulilintas serta menciptakan situasi Keamanan, Ketertiban dan Kelancaran Berlalulintas (Kamtibcar).
“Operasi ini melibatkan Dinas Pehubungan dan TNI dan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Sasarannya ada beberapa item diantaranya tidak memakai sabuk pengaman, melawan arus, melebihi batas kecepatan, berkendara dibawah umur, melanggar rambu lalulintas, tidak dilengkapi perlengkapan standar, berkendara dalam pengaruh Miras serta sepeda motor berboncengan lebih dari dua orang,” terang Didi Prasongko.
“Dalam operasi ini kami terjunkan seluruh kekuatan personil Polsek Urban Kotabunan supaya kegiatan dari Mabes Polri ini terpusatkan dan berjalan dengan baik,” sambungnya.
Pria berdarah Jawa Timur ini menegaskan, akan menertibkan kendaraan yang tidak patuh dalam berlalulintas.
“Kita akan tertibkan kendaraan roda dua dan roda empat karena kami melihat masih banyak kendaraan yang tidak patuh berlalulintas. Ada yang tidak memiliki Surat Izin Mengrmudi (SIM) terutama di sini (Boltim-red) masih banyak pengemudi motor yang tidak menggunakan helm.
“Sehingga saya menghimbau kepada masyarakat khususnya Boltim agar ketika mengendara kendaraan bermotor supaya menggunakan helm dan melengkapi kelengkapan, supaya kita bisa menekan jumlah angka meninggal dunia ataupun kecelakaan lalulintas,” ungkapnya.
“Kita akan tingkatkan terus operasi ini selama 14 hari supaya ada kesadaran masyarakat berlalulintas. Waktunya tidak tentu tergantung kita apakah siang atau malam intinya operasi ini akan kami tingkatkan,” pungkas Perwira satu melati ini.
Ditempat yang sama, Kanit lantas Iptu KM Lasut menambahkan, razia yang digelar tim gabungan itu berhasil mengamankan dan menindak puluhan pengendara. ” Hasil Tilang jumlah 21 rincian. Rata-rata STNK yang bermasalah dan tidak memiliki SIM,” singkat Lasut. (rey)