BOLTIM, LensaSulut.com – Dugaan persekongkolan antara Sangadi (Kepala Desa) Desa Bulawan Satu, Haris Lasambu dan Sekertaris Desa (Sekdes) Sandy Husain, terkait dengan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di Bulawan Satu, mulai tampak jelas. Hal ini menyusul adanya pernyataan langsung Sangadi Bulawan Satu di salah satu media online, bahwa alasan atau dia sengaja tunjuk Gandi Lapian suami dari Sekdes sebagai Ketua BUMDes, karena dia menilai Gandi mampu.
“Ini sudah jelas, ada dugaan persekongkolan antara Sangadi dengan Sekdes terkait dengan pengelolaan BUMDes, “ ujar sumber resmi kepada LensaSulut.com. Minggu (2/2/20).
Menurut sumber ini juga, jika alasan Sangadi mengatakan hanya Gandi Lapian yang mampu mengelola uang ratusan juta, dia rasa ini sangat tidak masuk akal. Pasalnya, di Desa Bulawan Satu banyak yang profesional dalam hal pengelolaan keuangan, tapi kenapa yang dipilih sebagai ketua BUMDes suaminya Sekdes. “Pernyataan Sangadi sudah jelas, mereka tidak ingin BUMDes yang ada dikelola oleh orang lain,” serunya lagi.
Sebelumnya Sekdes Bulawan Satu Sandy Husain saat di konfirmasi di rumahnya Jumat (31/1/20) mengakui bahwa suaminya salah satu pengelola BUMDes. “Pengelola BUMDes baru sekitaran dua orang, suami saya Gandi Lapian dengan Faisal Taib. Kami belum bisa pakai orang lebih karena dananya terbatas baru sekitar Rp 100 juta, “ jelas Sandy.
Tapi sebelumnya juga Bupati Boltim Sehan Landjar melarang BUMDes dikelola oleh keluarga sangadi atau sekdes setempat. Sebab kata Sehan, BUMDes adalah salah satu perangsang roda perekonomian masyarakat desa sehingga orang yang mengelolah BUMDes harus mempunyai kemampuan untuk menganalisa usaha dan bidang apa yang mau dibangun.
“Pengelola BUMDes harus memiliki kemampuan manajemen, yang bisa melihat potensi dan tata kelola BUMDes. BUMDes harus dikelola oleh yang berjiwa entrepreneur dan mempunyai integritas,“ tegas Sehan, saat menyampaikan sambutan beberapa waktu lalu. (*Dath)
