Beranda Manado Polemik Seleksi Paskibraka, Pernyataan Kadispora Manado Soal Undangan Dibantah Orang Tua Calon.

Polemik Seleksi Paskibraka, Pernyataan Kadispora Manado Soal Undangan Dibantah Orang Tua Calon.

416
0
BERBAGI

MANADO LensaSulut.com – Polemik seleksi calon Paskibraka Manado tahun 2021, terus bergulir. Pernyataan kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Manado yang mengatakan telah mengundang klarifikasi orang tua dari Natalia Thomas salah satu peserta seleksi yang sempat dinyatakan lolos kemudian hilang dari daftar peserta yang lolos seleksi tahap 1, dibantah Santia Thomas orang tua Natalia.

Santia Thomas mengklarifikasi terkait dengan informasi yang beredar bahwa Dinas Pemuda Olahraga dan tim Seleksi menunggu dia untuk hadir di dalam pertemuan dengan Dispora.

Santia menyampaikan bahwa undangan yang diberikan kepada dia hanya berbentuk WhatsApp dari wali kelas kepada anaknya Natalia Thomas. Dia pun kemudian datang pada hari Senin untuk meminta undangan tersebut tapi kemudian dilempar oleh guru yang ada di SMK Negeri 3 bahwa undangannya sudah ada di piket.

“Namun ketika ditanyakan, piket menyatakan bahwa tidak ada undangan apapun. Hal ini kemudian disampaikan kembali dan ditanyakan kepada guru di SMK 3, dan penyampaian guru SMK 3 adalah undangan itu akan datang nanti jam 10 siang. Ini yang membuat kami kesal dengan pernyataan guru dan piket di SMK Negeri 3 Manado,” ujar Santia Thomas, Rabu 21/4/2021.

Masalah ini mendapat tanggapan Ferdi A Nelwan SIP yang pernah menjadi panitia & pelatih selama 10 tahun sejak 1998 sd 2008 serta terakhir di 2018, kemudian angkat suara. “ini menunjukan tidak profesionalnya pihak Dispora dan panitia seleksi karena tidak langsung menyampaikan undangan kepada Santia Thomas selaku orang tua,” ucap Nelwan.

Lebih lanjut mantan ketua pengurus PPI Kota Manado tahun 2009 – 2013 ini mengatakan bahwa seharusnya Dinas Pemuda Olahraga langsung mengantarkan undangan tersebut kepada Santia sendiri tidak melalui pihak sekolah, serta pastikan sudah diterima jangan membuat propaganda bahwa orang tua tidak hadir. “sekelas antarkan undangan saja Dinas Pemuda Olahraga dan panitia seleksi tidak becus apalagi menyelesaikan masalah yang sementara bergulir ini,” ketus Nelwan.

Sebelumnya polemik seleksi calon Paskibraka ini diungkap oleh Santia Thomas yang menceritakan bahwa putrinya Natasya Thomas siswi SMK Negeri 3 Manado masuk daftar kelulusan seleksi Tahap 1. Khusus SMK Negeri 3, dari 6 pelajar, hanya Natalia yang lolos seleksi tinggi dan berat badan. Lima siswa lainnya gugur. Salah satu yang tidak lolos adalah Alisia Umar.

Persoalan muncul setelah nama Alisia ditambahkan dalam absen seleksi hanya dengan tulisan tangan. Kemudian, pada pengumuman terakhir dalam seleksi lanjutan, nama Alisia muncul dan nama Natalia hilang.

Kejanggalan ini kemudian menimbulkan kecurigaan bahwa panitia meluluskan calon titipan yang sudah gugur di Tahap 1. “Ini janggal. Kami sebagai orang tua hanya meminta keadilan. Masa yang sudah tidak lulus masuk lagi di tahap berikut. Otomatis menggeser peluang orang lain,” tutur Santia.
(*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here