Beranda Manado Besok, Tradisi Megengan Akan Digelar Oleh Paguyuban Warga Manado Asal Lamongan

Besok, Tradisi Megengan Akan Digelar Oleh Paguyuban Warga Manado Asal Lamongan

422
0
BERBAGI

MANADO, LensaSulut.com – Besok tanggal 23 Februari 2025, Paguyuban Warga Manado Asal Lamongan dan Sekitarnya, akan mengadakan acara perayaan “Megengan”. Acara ini dilaksanakan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1446 Hijriyah, tahun 2025,

Kegiatan ini akan diselenggarakan di lokasi pekuburan keluarga Paguyuban Lamongan dan Sekitarnya, di jalan kebun kopi kelurahan Singkil Dua, Kecamatan Singkil, kota Manado. Hal ini disampaikan oleh Joko Iriano, selaku ketua panitia kegiatan tersebut.

“Pelaksanaan Megengan sudah sangat siap digelar besok. Lokasi tempat pelaksanaan telah disiapkan oleh panitia, bahkan ijin acara dari pihak kepolisian sudah diberikan oleh bapak Kapolsek Singkil,” jelas Joko Irianto.

Megengan diketahui merupakan tradisi umat Islam di Jawa, yang dilakukan setiap kali menyambut bulan suci Ramadhan. Tradisi Megengan merupakan perpaduan budaya Jawa dan Islam yang diwariskan oleh para Wali Songo.

“Tradisi Megengan memiliki makna dan nilai-nilai yang mendalam di antaranya ungkapan rasa syukur dan suka cita menyambut bulan Ramadhan serta memperkuat tali persaudaraan dan kerukunan antar sesama. Megengan juga merupakan momen untuk merenung dan mengevaluasi diri, serta menjadi media dakwah untuk menyebarkan nilai-nilai Islam,” ujar Irianto.

“Selain itu, kegiatan ini menjadi momen mempererat hubungan silaturahmi bersama pemerintah serta lembaga lainnya untuk terus mendukung peningkatan perekonomian di kota Manado,” sambungnya.

Paguyuban Warga Manado Asal Lamongan dan Sekitarnya, terdapat beberapa majelis yang terdiri dari Majelis Al Hijrah, Majelis Al Hidayah, Majelis Maindu, Majelis Manut, Majelis Minut, Majelis Uswatun Hasanah, serta Sahabat Ngopi, yang akan mendukung suksesnya kegiatan ini.

Diketahui, kata Megengan berasal dari bahasa Jawa yang berarti “Menahan”. Tradisi ini melambangkan menahan hawa nafsu selama bulan Ramadhan. Tradisi Megengan biasanya dilakukan pada minggu terakhir bulan Sya’ban.
(jea)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here