MINUT, LensaSulut.com – Menyikapi aspirasi yang disampaikan masyarakat terkait penggunaan Dana Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Kema Tiga, kecamatan Kema, kabupaten Minahasa Utara (Minut), menggelar rapat desa terkait Digitalisasi Desa yang menghadirkan stakeholder yakni Pemerintah Desa dan tokoh masyarakat, Jumat 18/3/2021 malam pukul 19.30 di Balai Desa Kema Tiga.
Pada rapat yang juga turut dihadiri oleh puluhan perwakilan masyarakat tersebut, untuk membicarakan tuntutan masyarakat soal transparansi penggunaan Dana Desa (DD) pada kegiatan Internet Desa dan kegiatan lainnya yang dananya bersumber dari APBDes tahun 2021.
Tapi sangat disayangkan saat rapat berlangsung, Rasyid Yahya Kepala Desa (Kades) Kema Tiga, tiba-tiba langsung berdiri dan pamit pulang meninggalkan ruang rapat.
Dari informasi yang diperoleh dari seorang warga yang hadir pada rapat tersebut, alasan Kumtua (Kades) meninggalkan ruangan karena tidak mau ada yang merekam dan mengambil vidio.
“Kumtua langsung berdiri saat didesak melaporkan penggunaan dana dan menanyakan RAB kegiatan Internet Desa, dengan alasan ada yang merekam vidio. Padahal sebelumnya Kumtua sudah mengatakan kalau RAB tidak akan diperlihatkan,” ujar seorang warga kepada media ini.
“Kami masyarakat sangat menyayangkan tindakan Kumtua yang tidak mau terbuka dan terkesan ketakutan kalau rapat desa bisa diketahui oleh warga lain lewat foto dan vidio. Intinya kami mengharapkan transparansi karena ini menyangkut dana desa,” sambungnya.
Sementara itu, informasi diperoleh bahwa pertemuan rapat desa yang dilaksanakan BPD tersebut, selain menindak lanjuti aspirasi, juga bertujuan untuk meredam timpang tindih informasi di masyarakat terkait penggunaan DD yang diduga ada ketidakjelasan dan masyarakat Desa Kema Tiga berharap ada transparansi soal penggunaan Dana Desa tahun 2021.
(jea)
