KOTABUNAN, LensaSulut.com – Setiap datangnya bulan Ramadhan, para pemuda yang terdiri dari gabungan pemuda dari Desa Kotabunan Barat, Kotabunan Selatan dan Kotabunan, Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) selalu melakukan gendang sahur untuk membangunkan umat muslim di wilayah tersebut.
Gendang sahur ini pun sudah menjadi tradisi dan memiliki nilai historis dalam perkembangan Islam di wilayah kotabunan dan sekitarnya.
“Oleh karena itu, menjadi kewajiban bagi kami, khususnya para generasi muda untuk melestarikannya,” ucap Hendy Mudul, Senin 11/4/2022.
Selain membangunkan warga, kami juga selalu ikut serta dalam penyelenggaraan festival. Karena gendang sahur merupakan salah satu upaya untuk melestarikan tradisi dalam daerah itu sendiri.
Ia pun mengatakan kalau kegiatan yang mereka lakukan ini, harus ada pembenahan dalam pengaturan waktu pelaksanaan.
“Salah satu faktor yang harus kami benahi dalam pelaksanaan tradisi gendang sahur ini adalah, waktu pelaksanaannya. Selama ini, pelaksanaan gendang sahur, itu sering dimulai jam 01.00 Wita, sehingga sering mengganggu warga yang sedang beristirahat,” terang Nox sapaan akrab Hendy Mudul.
“Tradisi ini perlu dilestarikan, akan tetapi, pelaksanaannya harus mendekati waktu imsak, karena tujuannya adalah untuk membangunkan warga makan sahur,” sambung Ketua Kepemudaan Remaja Masjid Kobar Hendy Mudul.
Di ketahui, tradisi gendang sahur merupakan salah satu tradisi anak-anak muda kotabunan barat dan sejumlah daerah lainnya, dengan menyesuri sejumlah perumahan warga untuk membangunkan sahur dengan lagu-lagu religius.
(Dath)