Beranda Bolmong Timur Buntut Vidio Atraksi Drumband, Bupati Boltim Lantik Dua Kepala Sekolah SMP.

Buntut Vidio Atraksi Drumband, Bupati Boltim Lantik Dua Kepala Sekolah SMP.

285
0
BERBAGI

TUTUYAN, LensaSulut.com – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) mengambil sikap tegas dengan adanya insiden vidio viral yang diperagakan Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) peserta lomba drumband di Desa Tutuyan, Kecamatan Tutuyan, Senin 15 Agustus 2022 belum lama ini.

Tindakan tegas tersebut diambil Bupati Sam Sachrul Mamonto S Sos M,Si., seperti mengganti Kepala Sekolah SMP Negeri Daerah Kotabunan yang sebelumnya dijabat oleh Lutfi Bazmul, S.Pd, diganti dengan Rolita Okong, S.Pd dan Kepala SMP Negeri 3 Tutuyan, Unggu Altje Saroinsing, S.Pd, diganti oleh Amelia Budikasih, S.Pd.

Pergantian Kepala sekolah tersebut dilakukan di Ruangan Bupati Boltim, Kamis 18/8/2022.

Hal tersebut seperti dikatakan Bupati Sachrul, kalau seorang guru itu harus mengutamakan etika dan moral dalam mengajar. Dan ketika adanya Vidio yang memperlihatkan siswa SMP dalam melakukan atraksi tidak terpuji drumband itu, maka kepala daerah harus mengambil langkah cepat atas kejadian ini.

“Saya berharap guru-guru di Boltim lebih mengutamakan lagi etika dan moral ketika melaksanakan proses mengajar, karena disaat pemerintah tengah gencar-gencarnya menggali potensi-potensi budaya dan sejarah Boltim justru kejadian ini yang malah merusak citra budaya daerah dan saya lakukan ini adalah sebuah langkah cepat yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Boltim,” tegas Mamonto.

Hal ini tidak bisa disalahkan kepada siswanya kata bupati. Tapi gurunya harus bertanggung jawab setiap yang terjadi pada anak didiknya. Masalah yang terjadi pada siswa itu membutuhkan waktu untuk menghilangkan.

“Untuk memulihkan masalah ini butuh waktu yang panjang. Karena kami harus memohon kepada penguasa IT untuk melakukan takedown menghilangkan video tersebut, dan itu butuh proses,” kata bupati.

“Saya tidak menyalahkan siswanya yang saya salahkan adalah pembina di sekolah tersebut, karena dia harus bertanggungjawab, sesuatu yang terjadi pada anak didiknya gurunya yang harus bertanggung jawab, kalu gurunya tidak bertanggung jawab maka kepala dinasnya, kalau kepala dinasnya tidak maka Sekda selaku Panglima ASN yang harus bertanggung jawab,” sambungnya.

Bupati kembali menegaskan kalau kejadian yang bisa merusak moral para generasi di Kabupaten Boltim, itu jangan sampai terulang kembali.

“Jangan terulang kembali kejadian seperti ini. Karena ini dapat merusak generasi selanjutnya. Saya hanya ingin menyelamatkan moral anak-anak Bolaang Mongondow Timur,” tandasnya.
(Dath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here