TUTUYAN, LensaSulut.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan sensus pertanian serentak di Indonesia. Kegiatan ini merupakan agenda nasional tahun ke-10 oleh BPS.
Menanggapi kegiatan BPS tersebut, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Mat Sunardi mengatakan bahwa BPS perlu mendapatkan dukungan dari Pemerintah Daerah (Pemda).
“Berkaitan dengan hal itu BPS perlu mendapatkan masukan dan dukungan dari pemerintah daerah dan instansi teknis di kabupaten – kota, sehingga pada kesempatan ini BPS mengundang para petugas lapangan penyuluh, operator input data materi pertanian,” ucap Sunardi.
Sunardi juga mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan undangan, sekaligus menjadi pemateri dan memberikan konsep pemikiran dalam berbagai aspek fungsi untuk para petani, pada Sabtu 3/12/2022
“Dinas Pertanian Boltim dapat undangan sekaligus menjadi salah satu pemateri dalam pertemuan itu sehingga bisa memberikan konsep pemikiran dalam mensukseskan ST-2023 nanti,” terangnya.
“Adapun harapan BPS dengan adanya sensus pertanian setiap 10 tahun sekali antara lain diperolehnya struktur sektor pertanian dalam berbagai aspek baik kondisi petani, lahan pertanian, laju alih fungsi, kelembagaan tani, dan kondisi sektor pertanian secara mikro,” beber Sunardi.
Sunardi menyebutkan informasi data bahan perumusan, kebijakan Steck Holder dari Pemerintah Pusat untuk menunjang sektor pertanian di daerah karena masih tercatat sebagai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
“Mendapatkan informasi data yang terupdate sebagai bahan perumusan kebijakan stake holder di pusat dan daerah menunjang sektor pertanian secara umum karena masih tercatat sebagai penyumbang PDRB yang signifikan,” tandasnya.
(Dath)