BOLTIM lensasulut.com – Respon keras digaungkan Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan Landjar. Kejadian teror di mako Brimob kelapa dua, pemboman 3 gereja di Surabaya yang berentetan dengan bom di Cianjur (13/5) yang menewaskan puluhan orang tidak bersalah jadi pemantik. Tragedi ini membuat goncang Indonesia bahkan mendapat perhatian dari seluruh dunia.
Kata Sehan, para pelaku teror yang mengatas namakan misi agama, tidak pantas disebut Jihad, melainkan penjahat karena tidak sesuai ajaran agama apapun. Bahkan tidak berperi kemanusiaan.
“Saya Sehan Landjar, atas nama pemerintah dan masyarakat kabupaten Boltim, bahkan sebagai muslim, saya mengecam tindakan sekelompok orang yang menamakan diri mereka mujahidin Islam namun melakukan pembunuhan terhadap sesama umat, itu adalah kejahatan kemanusiaan yang tak bisa ditolerir. Mereka bukanlah jihad, tetapi penjahat. Itu perbuatan para bajingan yang mengatasnamakan Islam,” ucap Sehan dengan nada tinggi.
Bupati Boltim dua periode ini menegaskan, dalam Alquran tak ada satu ayatpun dari 114 surat, serta hadits hadits sahih yang mengajarkan umat Islam untuk membunuh menghilangkan nyawa orang tidak bersalah.
“Oleh karena itu saya mengajak umat Islam di seluruh Indonesia, untuk bersama sama memerangi kelompok seperti ini. Mari kita jadikan mereka musuh bebuyutan yang harus kita hilangkan di muka bumi nusantara tercinta ini. Karena mereka (teroris) ini sudah mengancam seluruh umat manusia. Bukan hanya saudara saudara kita dari Nasrani atau agama lainnya. Bahkan sesama Muslim pun sangat terancam dengan perilaku keji mereka,” ujar Sehan.
Dia bahkan meminta Kapolri untuk menumpas habis para teroris tanpa pilih bulu, dengan atas nama apapun tapi justru menimbulkan kerusakan dan kekejian.
“Mereka ini biadab. Jika perlu pak Kapolri dan seluruh aparat kepolisian bahkan bersama TNI untuk mengeksekusi mereka secara langsung, ini bukan jihad tapi jahat. Kalau saja tak ada hukum di negara ini, sekalian saja masyarakat diberi kesempatan untuk eksekusi jalanan kepada kelompok teroris di negara ini. Paham radikal seperti itu adalah kekeliruan yang sangat tidak bisa ditolerir. Karena itu negara tidak boleh kalah, tidak boleh lemah menghadapi terorisme,” ungkap Sehan yang juga Ketua DPW PAN Sulut ini. (rey)