BOLTIM lensasulut.com – Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), salah satu bagian dari Kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Utara. Pada tanggal 21 Juli 2018, Kabupaten ini baru saja memperingati Hari Ulang Tahunnya ke-10 yang diperingati setiap Tanggal 21 Juli.
Melihat dari usianya yang masih teramat belia untuk ukuran sebuah daerah, pasti menimbulkan rasa keingintahuan tentang asal-usul dan keberadaan daerah yang memiliki potensi alam yang bernilai ekonomi tinggi.
Secara historis, Boltim sebenarnya hanya bagian Dua Kecamatan yang digabungkan, yakni Kecamatan Kotabunan dan Modayag. Dua Kecamatan ini sebelumnya adalah bagian wilayah dari Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong).
Seiring dengan bergulirnya reformasi dan perjalanan waktu, tuntutan akan pemekaran merupakan fenomena yang harus di sikapi dan ditindak lanjuti saat itu.
Pada tahun 2008, Kabupaten Bolmong mengalami pemekaran menjadi beberapa Kabupaten. Kotabunan dan Modayag yang merupakan Dua Kecamatan paling Timur dari wilayah Bolmong pun menjadi cikal bakal terbentuknya daerah pemekaran, dan dari wilayah Dua Kecamatan paling Timur inilah lahir Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), yang kaya dengan beragam potensi sumber daya alam.
Secara geografis wilayah Kabupaten Boltim terletak diantara 0 derajat 23′ 25″ lintang utara-124 derajat 19′ 39″ bujur timur dan 0 derajat 57′ 33″ lintang utara-124 derajat45′ 38″ bujur timur dan terdiri atas wilayah pegunungan dan pesisir dengan jumlah 80 desa yang saat ini tersebar di 7 Kecamatan yaitu: Kecamatan Kotabunan, Tutuyan, Nuangan, Modayag, Modayag Barat, Moat dan Motongkad.
Tindak lanjut akan pemekaran mendapat dukungan penuh dari seluruh komponen masyarakat, maka wilayah Kecamatan Kotabunan dan Modayag berhasil di mekarkan. Untuk Kecamatan Kotabunan dimekarkan menjadi tiga Kecamatan yakni Kotabunan, Nuangan dan Tutuyan. Sedangkan untuk Kecamatan Modayag dimekarkan menjadi dua, yakni Modayag dan Modayag Barat.
Dengan telah terbentuknya lima Kecamatan di wilayah Bolmong bagian timur, gaung pemekaran untuk membentuk Kabupaten baru mulai di dengungkan oleh seluruh komponen masyarakat.
Gaungpun bersambut, bak bulan yang purnama menerangi kegelapan, membawa sinar dan harapan, masyarakat di Dua Kecamatan tersebut menyongsong terbentuknya Kabupaten Boltim.
Untuk mewujudkan keinginan masyarakat akan pemekaran wilayah Boltim menjadi daerah otonomi baru, oleh Bupati Bolmong pada waktu itu Ny. Marlina Moha Siahaan yang dikenal dengan Bunda Pembaharu tanah Totabuan dan wakil Bapak Drs Sehan Mokoagow bersama seluruh komponen masyarakat Bolmong, melalui panitia pemekaran Kabupaten Boltim serta presedium pemekaran Bolaang Mongondow Raya, berkomitmen untuk bersama-sama memperjuangkan daerah otonomi baru untuk segera di wujudkan. Sehingga lahirlah bayi kembar dua yakni Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dan Bolaang Mongondow Selatan.
Bayi yang lahir dengan sempurna itu, kini telah tumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu. Maju terus bersama seluruh komponen masyarakatnya, dengan pertumbuhan pembangunan yang begitu pesat.
TERIMA KASIH ARSITEK PEMEKARAN, TERIMA KASIH BUNDA PEMBAHARU.
Sepuluh tahun tanpa terasa goresan pena pemekaran masih membekas dan membahana dihati masyarakat Boltim. Jasa Bunda Marlina Moha Siahaan tidak akan lekang dimakan zaman. Pemekaran Kabupaten Boltim berdasarkan undang-undang nomor 29 tahun 2008 tentang pembentukan Kabupaten Boltim di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bolmong dan diresmikan pada tanggal 30 September 2008 sekaligus dengan pelantikan pejabat Bupati Bapak Kandoli Mokodongan SH, yang bertugas mempersiapkan dan meletakkan dasar-dasar proses penyelenggaraan serta pemilihan kepala daerah. Dan telah memimpin kurang lebih dua tahun sejak dilantik, hingga mengahiri masa jabatan pada tangga 4 Oktober 2010.
Pada tanggal 13 Agustus 2010, oleh KPUD Kabupaten Bolmong sebagai penyelenggara pemilukada di Boltim, maka ditetapkan hasil Pemilukada. Dan yang terpilih sebagai Kepala daerah dan wakil pilihan rakyat pertama adalah Sehan Landjar SH, dan Meydi Lensun yang dilantik pada 4 Oktober 2010 oleh Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo hari Sarundayang, bertempat di gedung auditorium pemerintah Boltim di Tutuyan.
RODA PEMERINTAHAN KABUPATEN BOLTIM BERGERAK MAJU DENGAN PESAT
Dalam satu periode kepemimpinan Bersemi (Bersama Sehan Meydi) pembangunan di segala aspek dapat dilaksanakan dengan baik. Hal ini tetbukti dengan pembangunan di berbagai sektor baik pembangunan fisik maupun non fisik yang langsung bersentuhan dengan kepentingan rakyat serta berbagai prestasi yang di raih oleh pemerintah, yang salah satunya WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) pertama pada tahun 2013 kemudian pada tahun 2014 WTP kembali di raih oleh Pemda Boltim untuk kedua kalinya. Kepemimpinan Bersemipun berakhir pada tanggal 4 Oktober 2015.
GUBERNUR KELUARKAN SK TENTANG PENGANGKATAN PEJABAT BUPATI
pada tanggal 5 Oktober 2015, di keluarkan surat keputusan (SK) Gubernur Sulut tentang pengangkatan Bupati Boltim Bapak Muhammad Mokoginta SE, yang menjabat kurang lebih empat bulan lamanya dan berhasil melanjut roda pemerintahan dan melaksanakan Pilkada Kabupaten Boltim yang kedua kalinya.
Dalam Pilkada Tersebut, KPUD Boltim menetapkan pasangan calon terpilih yaitu Bapak Sehan Landjar SH dan Rusdi Gumalangit sebagai Bupati dan wakil terpilih periode 2016-2021, dan dilantik pada tanggal 17 Februari 2016 oleh Gubernur Sulut Olidondokambey SE.
EMPAT BULAN SETELAH PELANTIKAN
Selang empat bulan setelah pelantikan Bupati dan Wakil Bupati, Boltim meraih WTP oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) yang ke tiga kalinya pada pengelolaan keuangan daerah tahun anggaran 2015, kemudian pada tahun 2016 opini WTP kembali diraih untuk yang ke empat kalinya. Dan pada tahun 2017, Pemda Boltim mampu mempertahankan predikat opini WTP yang kelima kalinya.
Hal ini memberikan dampak yang baik dalam proses penyelenggaraan pemerintahan yang bersih guna terciptanya masyarakat Boltim yang sejahtera, maju, mandiri, dan berdaya saing, sebagaimana visi misi pemerintah Kabupaten Boltim yang dituangkan dalam dokumen rencana strategis pembangunan lima tahun kedepan.
KABUPATEN BOLTIM BANYAK SEKALI PERUBAHAN
Pada Hut yang Ke-10 Kabupaten Boltim banyak sekali perubahan baik dari segi insfrastruktur dan kesejahteraan masyarakat dimana Boltim saat ini menduduki peringkat ke dua dalam pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara.
Kabupaten Boltim adalah daerah penghasil rempah-rempah ditambah dengan komoditi perikanan dan perkebunan ditambah dengan hasil dari sektor pertambangan. Pusat pemerintahannya berada di Kecamatan Tutuyan. Adapun batas wilayah sebagi berikut.
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Touluaan, Tombatu, Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara. Sebelah Selatan berbatasan dengan laut Maluku. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Lolayan, Passi Timur Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kecamatan Kotamobagu Timur, Kota Kotamobagu. Sebelah Timur berbatasan dengan laut Maluku dan Kecamatan Pinolosian Timur Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2018, jumlah penduduk Kabupaten Boltim sebanyak 84.212 jiwa yang terdiri atas 44.042 jiwa laki-laki atau 51,92 persen dan 40.170 jiwa Perempuan atau 48,07 persen. (rey)