BOLTIM lensasulut.com – Lebih dari 20 penambang pasir ‘hiasi’ Sungai Motongkad Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim). Setiap hari mereka bekerja dari Pukul 07.00 hingga Pukul 15.00 Wita.
Hendy, salah satu penambang pasir saat diwawancarai sejumlah awak media mengaku, setiap hari dia bekerja dari pagi hingga sore dan perharinya ia mampu mengumpulkan empat kubik pasir. Jika dijual harga perkubik Rp 75 ribu.
“Satu kubik harganya Rp 75 ribu. Perharinya saya bisa kumpulkan empat kubik. Tapi tidak tiap hari ada mobil yang datang mengangkut pasir. Jadi pendapatan juga tidak menentu,” ujar ayah tiga anak ini, Rabu (24/10/2018).
Senada disampaikan Dasril Potabuga seorang penambang pasir lainnya soal penghasilan mereka. “Sehari tidak menentu. Kadang banyak, kadang juga sedikit. Sebulan bisa Rp 2 juta,” terangnya.
Lanjutnya, Pembangunan RTLH bisa menambah pendapatan mereka. Karena permintaan pasir meningkat.
Ditempat terpisah, Sangadi Motongkad Rahmat Mokoagow menjelaskan, semua penambang pasir tersebut sebagaian besar berprofesi sebagai nelayan. Kata dia, jika tidak melaut mereka bekerja sebagai penambamg pasir.
Menurut Sangadi, kegiatan tersebut tidak menganggu sungai. Karena sungai yang menjadi tempat pengambilan pasir tidak digunakan oleh warga sekitar.
“Itu tidak mengganggu. Lagian itu sudah menjadi mata pencaharian masyarakat setempat,” tukasnya. (rey)