BOLTIM lensasulut.com – Perbincangan hangat ditengah masyarakat soal pencalonan salah satu pria asal Desa Kotabunan Barat, Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), sebagai Calon Legislatif (Celeg) DPRD Boltim, semakin seru dan menarik perhatian. Kalayak pun bertanya-tanya apa alasan Piter Warow ikut bertarung di kontestasi politik 2019 nanti.
Saat diwawancarai lensasulut.com, Caleg dari Partai Persatuan Indonesia (Perindo) ini memaparkan alasan mengapa dia maju di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.
“Alasan saya maju di Pileg 2019 karena mengikuti kemauan masyarakat. Masyarakat yang mendorong saya untuk maju karena menurut mereka saya mampu dan satu kelak akan kembali membantu mereka. Padahal dari segi finansial saya tidak punya apa-apa. Sepeda saja belum mampu saya beli. Tapi karena masyarakat yang mendesak saya, sehingga saya maju mencalonkan diri,” tutur Caleg Perindo Dapil Satu yang meliputi Kecamatan Kotabunan, Tutuyan, Motongkad dan Nuangan ini, Sabtu, (8/12/2018).
Selain itu alasan lain Piter terjun meramaikan Pileg 2019 mendatang, karena Partai yang membujuknya. Sebab ia dinilai mampu membawa aspirasi masyarakat.
“Jujur awalnya saya menolak mencalonkan diri tapi partai yang membujuk saya karena saya mampu. Masyarakat Kotabunan dan Bulawan pun sudah menyatakan sikap akan mendukung saya. Juga dari ujung Buyat sampai Jiko Blanga masyarakat sudah mengenal saya,” ungkapnya.
Caleg Perindo Nomor Urut 7 ini menambahkan, di setiap hajatan pesta, ia selalu menyampaikan jika masyarakat senang silakan memilinya namun dia tidak pernah memaksa hati masyarakat untuk memberikan suara.
“Kalau masyarakat senang, pilih saya. Karena kalau saya jadi anggota dewan, saya akan prioritaskan untuk membantu masyarakat miskin. Namun saya tidak pernah memaksa hati dan pikiran masyarakat, biarlah mereka yang memilih,” sebutnya.
Ditanya apakah mampu meraup suara terbanyak di Dapil Satu? Dengan santai Piter menjawab bahwa dirinya tidak berambisi namun semua kembali kepada masyarakat.
“Kalau saya bukan seseorang yang berambisi meskipun semua orang punya Keinginan yang kuat untuk mewujudkan sesuatu (Animo). Saya menyadari ketika terlalu berambisi maka akan timbul monopoli. Tergantung masyarakat itu sendiri karena mereka yang menilai,” imbuhnya.
“Saya merasa masih banyak kekurangan, tapi banyak yang belum tahu apa kelebihan saya. Hanya tuhan saja yang tahu. Jika saya terpilih sebagai Anggota Legislatif, yang pertama saya akan memperjuangkan aspirasi masyarakat. Kemudian saya akan terus mengawal program pemerintah daerah. Namun jika tidak terpilih sebagai Anggota Dewan, tidak jadi masalah karena saya sudah biasa kerja keras dan sudah terbiasa pegang cangkul dan sebagainya,” tukas pria kelahiran Nuangan ini. (rey)