MANADO lensasulut.com – Pohon besar yang tumbuh di Jalan Arie Lasut, Kecamatan Singkil Manado, tepatnya di depan SD Negeri 3 Manado, tumbang. Diduga akar pohon tak mampu menahan pohon dengan diameter sekira 80 cm itu. Aparat kepolisian yang menerima informasi langsung turun lokasi kejadian, Kamis (27/12/2018). Tim Patroli Pengaturan Gasum bersama Unit SAR yang dipimpin AKP ADE Lentey langsung membantu evakuasi pohon tumbang yang melintang di tengah jalan. “Kami langsung ke lokasi membersihkan pohon yang sudah menyebabkan arus lalu lintas menjadi macet,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga menghubungi petugas PLN untuk mengantisipasi aliran listrik saat melakukan evakuasi pohon.
Kejadian ini mengakibatkan satu unit mobil angkutan umum rusak karena tertimpa pohon tumbang. “Beruntung tidak ada korban jiwa,” ujar Lentey.
Selain itu, cuaca ektrim juga menyebabkan sejumlah kerusakan dan korban jiwa. Data dirangkum menyatakan adanya pohon tumbang dan korban jiwa dibeberapa titik, (lihat grafis).
Menanggapi hal ini, Gubernur Sulut Olly Dondokambey melalui Kabag humas Pemprov Sulut Christian Iroth mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrim. “Masyarakat harus berhati-hati terutama saat melewati wilayah pepohonan serta wilayah rawan longsor,” tukasnya.
Iroth juga meminta nelayan dan pelayaran agar mematuhi imbauan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai perkiraan cuaca, angin dan gelombang laut. “Kalau gelombang tinggi, sebaiknya tak usah berlayar atau nelayan jangan melaut,” pintanya.
BMKG lewat laman websitenya telah mengeluarkan peringatan dini cuaca sejak Kamis (27/12), pukul 14.25 Wita. Fenomena alam ini terjadi mulai pukul 14.55 di wilayah Manado, Kotamobagu, Tomohon, Bitung, Minahasa, Minahasa Selatan, Minahasa Utara, Bolmong, Bolmong Utara, Bolmong Timur dan sekitarnya. Cuaca ekstrem meluas ke wilayah Minahasa Tenggara, Bolmong Selatan, Kepulayan Sitaro dan sekitarnya.
BMKG memprediksi sejumlah wilayah di Sulut akan dilanda hujan lebat dan angin kencang. “Waspadai potensi terjadinya hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang,” kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Rani.
Gelombang laut setinggi 2,5 hingga 4 meter berpeluang terjadi di laut Sulawesi bagian timur, perairan Kepulauan Sangihe dan Talaud serta laut Maluku bagian utara. BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Bitung, Sulut, angin kencang memicu gelombang laut setinggi 2,5 hingga 4 meter di sejumlah wilayah. Angin kencang dengan kecepatan mencapai 15 hingga 30 knot pada ketinggian 3.000 feet. Angin dipicu tekanan (udara) rendah di wilayah Filipina.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Metereologi Sam Ratulangi Manado Carisz Kainama menambahkan, BMKG terus memantau situasi. “Diperkirakan cuaca buruk akan terjadi tiga hingga empat hari ke depan,” jelasnya. (fat)
Grafis
Kerusakan yang diakibatkan cuaca ekstrim di wilayah Manado.
1. Kelurahan Singkil Satu lingkungan I/Cereme. Atap rumah terangkat dan keluarga berupaya membetulkan atap/seng tapi naas suami istri dan anak tersengat arus listrik. Suami istri meninggal dunia dan anak saat ini dirawat di RS Siti Maryam.
Korban tewas Margono Bachmid 40 tahun (suami) MD dan Jamila Hakim 47 thn (istri) MD. Dani Bachmid 16 thn (anak) dirawat di RS Siti Maryam.
Pohon Tumbang :
1. Kelurahan Kleak lingkungan IV/jalan masuk Stadion Klabat. Pohon tumbang dekat rumah warga dan menimpa kabel telkom.
2. Kelurahan Bahu lingkungan, belakang kantor pusat Unsrat
3. Winangun II lingkungan I.
4. Kelurahan Mahawu lingkungan III, dekat RS Siti Maryam
5. Kelurahan Bailang lingkungan IV pohon kelapa tumbang menimpa rumah warga. Satu korban luka an. Ibu Koba. Korban dirawat di RS Siti Maryam.
6. Ranotana Weru lingkungan I.
saat ini beberapa titik pohon tumbang sudah tertangani, BPBD, RAPI, TNI Polri, Camat, Lurah dan Kaling. (fat)
