KOTABUNAN lensasulut.com – Ribuan warga Desa Bulawan dan Kotabunan Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), dilanda kepanikan menyusul beredarnya informasi akan terjadi gelombang tsunami, Jumat (28/12/2018) dinihari.
Kepanikan itu dipicu lantaran warga yang bermukim di pesisir pantai, melihat air laut surut sehingga mereka memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Pantauan lensasulut.com sekitar pukul 04:00 Wita, warga yang sangat panik mulai berlarian ke tempat yang lebih tinggi. Jalan Buyat jadi sasaran tujuan warga untuk mengungsi.
Salah satu warga menuturkan, alasan dirinya panik dan memilih mengungsi, karena sering melihat kejadian tsunami di berita TV. “Seperti yang sering saya lihat di berita jika ada isu tsunami, lebih baik mengungsi. Kita ikhtiar saja,” katanya saat diwawancarai media ini.
Warga lain mengatakan mereka sangat panik lantaran ratusan warga sudah tumpah ruah ke jalan, sehingga semuanya memilih mengunsi ke tempat yang lebih tinggi.
“Nda mo lari bagimana samua orang so kaluar dari rumah kong so lari. Yang bekeng panik klakson motor so babunyi samua kong ada yang bataria aer so nae jadi mau tidak mau mengungsi,” kata warga yang enggan namanya ditulis.
Terkait hal itu, Kepala Markas PMI Boltim, Rio Indra Gaib, saat bersua dengan wartawan mengatakan, masyarakat jangan panik. Jika menerima isu dikaji dulu kebenaranya. “Himbauan kami masyarakat jangan panik karena tsunami akan terjadi dipicu oleh gempa bumi 7, SR keatas. Jika ada tsunami, pasti ada pemberitahuan dari BMKG,” imbau Gaib.
“Jadi Kalau air surut sudah begitu jauh, dan dipicu oleh gempa, itu pasti ada tsunami. Intinya kalau menerima informasi dikaji dulu jangan langsung panik karena membahayakan diri sendiri,” pintanya. (rey)