KOTABUNAN, LensaSulut.com – Masyarakat Buyat Selatan, Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) kian resah. Pemilihan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) jadi pemicu. Keresahan ini dinilai karena Sangadi (Kepala Desa) tak mampu menyelesaikan persoalan pemilihan yang dilakukan dua kali. Sebab ada pemilihan kembali ketua BPD setelah sebelumnya telah ada ketua terpilih dan sudah dilantik.
Seperti disuarakan Kostan Mananeke, mewakili masyarakat Buyat Selatan kepada wartawan mengatakan, pemilihan Ketua BPD ada permainan sebab dua kali dipilih. “Ketua BPD sudah dilantik. Dan yang terpilih Yanis Mananeke dimana berita acaranya sudah diberikan kepada Camat Kotabunan. Tapi kemudian ada pemilihan ulang Ketua BPD dan yang terpilih yaitu Helmi Modeong. Ini sebenarnya ada apa?,” tanya Konstan, Rabu (5/2/2020).
“Pemilihan Ketua BPD pertama, dilaksanakan di Balai Desa Buyat Selatan dan dihadiri Pemerintah Desa, tokoh agama, dan tokoh masyarakat artinya ini sudah sah. Tapi kenapa ada pemilihan lagi? masyarakat sudah resah dengan kejadian ini,” tutur Kostan.
Terkait perubahan Ketua BPD, menurut Penatua Pria Kaum Bapak ini, harus ada penjelasan secara detail sebab hal ini selalu jadi pertanyaan di masyarakat.
“Torang cuman mo minta depe penjelasan. karena selalu jadi pertanyaan terkait perubahan Ketua BPD ini. Kan sudah dilantik dan ada berita acaranya dimana berita acaranya sudah diberikan ke Camat Kotabunan. Bahkan ada masyarakat yang bertanya kenapa bikin pemilihan kembali,” tanya Kostan.
Konstan mengatakan masalah tersebut Sangadi terkesan apatis, “Karena saat dimintai tanggapan jawabannya dia tidak tahu menahu dengan itu. Selaku mewakili masyarakat Buyat Selatan, kami malu kami merasa sudah dilecehkan. Permasalahan ini kan ada akarnya harus ada ujungnya kami harus cari akarnya biar permasalahan ini selesai,” ungkap Kostan.
Dirinya berharap masalah tersebut ada penyelesaian sebab sudah hampir satu bulan ini belum ada titik terang.
“Sebaiknya jangan bangun desa ini dengan cara cara yang tidak bagus,” tagas Kostan.
“Kami masyarakat 90 persen dukung sama Sangadi kenapa masalah seperti ini dia hanya acuh tak acuh. Harus Nya ketika ada masalah seperti ini jangan menghindar minimal kasih solusi. Masyarakat sudah percayakan seharusnya dia (Sangadi-red) mampu menyelesaikan,” tandasnya.
Saat dikonfirmasi di kediamannya, Sangadi Buyat Selatan Husni Modeong mengaku, soal pemilihan Ketua BPD, mekanismenya diserahkan kepada mereka berlima yang baru dilantik. “Memang benar pemilihan ketua sudah dilakukan tapi waktu itu belum dilantik. Setelah dilantik kemudian dilakukan pemilihan kembali sesuai arahan dan aturan,” ungkap Modeong, Rabu (5/2/2020).
“Saya tidak mau masuk di ranah itu. karena cuman mereka Lima itu yang musyawarakan siapa yang akan diangkat menjadi ketua. Kami dari pemerintah desa tidak mau intervensi masalah itu,” jelasnya.
Sangadi mengatakan, soal pemilihan Ketua BPD yang pertama itu belum sah karena belum dilantik. “Setelah dilantik baru terserah dari lima orang yang terpilih ini memilih siapa yang jadi ketua,” beber Sangadi.
Diketahui 5 (lima) Anggota BPD Desa Buyat Selatan yang terpilih, Yanis Mananeke, Helmi Modeong, Mariam Paputungan, Ebi Permata dan Arsad Potabuga. (Dath)