BOLTIM, lensasulut.com – Pemuda Desa Kayumoyondi, Kecamatan Tutuyan, Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara (Sulut), Konstantien Mandagi kembali harumkan nama (Boltim). Setelah sebelumnya menjadi Duta Pemuda Indonesia dalam Indonesia China Youth Exchange Program 2016.
Mandagi yang mengaku sangat mencintai dunia pendidikan dan saat ini sedang menetap di Ketapang, Kalimantam Barat (Kalbar). Di sana dia berperan sebagai Guru Garis Depan. Kurang lebih 11 tahun, dirinya bergelut di bidang Voulunterism dan Social Activity.
Prestasi kali ini, Mandagi terpilih mewakili Indonesia guna menyebar inspirasi, semangat dan kemanusiaan dalam Intercultural Friendship Indonesia-Vietnam di Hanoi. Dia pun akan mengunjungi sejumlah tempat. Di Dong Da Blind Association ia akan mengajarkan bahasa Inggris kepada komunitas remaja tuna netra.
Selanjutnya, di Friendship Village, Hanoi dirinya akan menebar semangat dan menemani para korban Agent Orange yang sebagian besar memiliki kebutuhan khusus. Fokusnya, pendampingan kegiatan belajar mengajar bahasa Inggris, komputer dan ketrampilan lainnya.
“Berikutnya, saya akan mengunjungi SOS Children Village. Di sana saya juga akan mengajar bahasa Inggris dan ketrampilan lainnya kepada anak-anak difabel,” ujar Mandagi kepada lensasulut.com, Minggu(8/4).
Hari pertama, dia dan para pemuda Indonesia lainnya akan mengujungi Keduataan Besar Republik Indonesia (KBRI) Vietnam di Hanoi. Dalam kunjungan ini dirinya akan mengenakan Batik Katulistiwa khas Kalbar dan penutup kepala semacan peci Dayak. Dia pun mengakui, bahagia bisa memakai batik tersebut.
“Saya akan terus berjalan dan bertemu banyak orang. Jika satu hari saja 94 juta pemuda Indonesia, generasi milenial melakukan 1 kebaikan maka ada 2.820.000.000 kebaikan dalam sebulan. InsyaAllah ke depan bangsa kita akan jadi ikon persahabatan dunia,” tutur Pemuda asli Boltim ini.
Diketahu, pada 17 Agustus 2017, Mandagi terpilih dan masuk program Pemuda Mendunia Batch-2. Saat itu Mandagi Cs merayakan hari kemerdekaan Indonesia di Konsulat Jenderal RI di Johor Bahru, Malaysia. Di berkunjung dan mengajar tentang nasionalisme bagi anak-anak TKI (tenaga kerja Indonesia) ilegal di Klang, Selangor.
“InsyaAllah tahun ini Buku ke-2 saya social project bersama kawan-kawan akan rilis, buku pertama saya sebelumnya Abroad You(th) 2nd chapter rilis tahun lalu di hari pemuda Internasional tepatnya tgl 12 Agustus 2017,” tutupnya. (rey)
