MANADO lensasulut.com – Menyikapi fenomena tahun politik, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Diskusi Publik, dengan mengangkat tema ‘Merawat Demokrasi Meneguhkan Politik Kebangsaan’, Jumat (7/9) di Kopination Tikala Manado.
Diskusi yang dipandu oleh Jaja Citra Maanar Ketua IMM Sulut ini menghadirkan pembicara, Koordinator Nasional (Kornas) Jaringan Pendidikan Pemilih Untuk Rakyat (JPPR) Sunanto, Akademisi Dr. Delmus Puneri Salim, dan Komisioner KPU Sulut Meidy Tinangon.
Sunanto, dalam pengantar materinya mengharapkan agar generasi muda khususnya IMM Sulut dapat berpartisipasi aktif dalam perhelatan demokrasi yang dilaksanakan Lima tahun sekali ini.
“Peran pemuda sangat penting, IMM sebagai elemen pemuda harus berkontribusi nyata untuk mensukseskan pemilu 2019,” harap pria yang akrab disapa Cak Nanto ini.
Cak Nanto pun mengingatkan, agar kader IMM tidak gegabah mengambil langkah dalam berpolitik. Politik kata pria enerjik ini, bukan hal yang harus dijauhi, tapi perlu perhitungan matang.
“Kader IMM jangan menjadi Calon Legislatif, karena menjadi Legislator harus benar-benar mengerti politik dan fungsinya. Caranya, harus menentukan pilihan dengan masuk kedalam Partai Politik. Jangan langsung mencalonkan diri,” seru senior IMM ini.
Pada kesempatan yang sama dalam materinya, Dr. Delmus Puneri Salim menyampaikan perkembangan demokrasi di Indonesia. Kata dia, saat ini sistemnya lebih demokratis dari sebelumnya. Namun masih ada yang juga mengabaikan nilai-nilai demokrasi Dari rakyat, Untuk rakyat, dan kembali kepada rakyat.
“Diawal sebenarnya ngomong rakyat, tapi yang menjadi problem demokrasi hanya pada ending-nya. Ini penting untuk dipahami, apakah manfaat demokrasi itu. Penataan manajemen demokrasi dan prosedural demokrasi dijalankan hanya pada saat tertentu, setelah pemilu tidak lagi menerapkannya,” ujar Delmus.
Veodal demokrasi atau demokrasi yang hanya menguntungkan kelompok tertentu kata Puneri, masih akan terjadi. Tapi lanjutnya, kita masih beruntung hidup di negara demokrasi.
“Walaupun masih ada beberapa kendala pada proses demokrasi, tapi saat ini kita sudah menikmati demokrasi yang dimana ada tukang ojek, penjual koran dan berbagai latar belakang lainnya bisa menjadi anggota legislatif,” kata Delmus.
Sementara, Komisioner KPU Sulut Meidy Tinangon dalam sambutannya menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada IMM Sulut yang telah menyelenggarakan kegiatan Diskusi Publik ini.
“Terimakasih kepada IMM atas peran sertanya pada Pemilu kali ini. Kami merasa bangga dan mengapresiasi kegiatan ini, karena IMM telah memberikan contoh generasi muda yang sesungguhnya kepada kelompok pemuda lainnya,” serunya bersemangat. (jefry)