MOTONGKAD, lensasulut.com – Bermukim di bantaran sungai, memang memiliki resiko yang setiap saat mengancam keselamatan warga. Apalagi saat musim hujan. Air sungai yang sering meluap, menyebabkan nyawa manusia terancam. Kondisi ini sering terjadi di Desa Molobog Kecamatan Motongkad Kabupateb Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
Penduduk yang tinggal di bantaran Sungai Molobog berharap, pemerintah dapat memberikan perhatian. Warga meminta, adanya pembangunan bronjong di Sungai Molobog, utamanya di daerah aliran sungai yang melalui pemukiman dan Satap.
“Kalu hujan, airnya naik. Makanya rumah saya dibuat tinggi. Memang sudah berapa kali sungai ini diukur tapi belum ada realisasinya,” kata Femmi Lia (40) saat diwawancarai wartawan.
Kata dia, kalau hujan, sejumlah rumah sering terendam. Sehingga wanita ini berharap ada pembangunan beronjong. Itu yang menjadi harapan masyarakat khusunya yang bermukim di bantaran sungai.
“Memang kalau banjir semua rumah masuk air. Jika dibuat beronjong, kami sangat senang karena itu yang kami tunggu selama ini,” ucapnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Boltim, melalui Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Alam (SDA) Hamid Alhabsyi ST, mengatakan, soal bronjong di Desa Molobog Pemda akan mengalokasikan dana sekitar 1 Miliar untuk pembangunan bronjong itu.
“Untuk bronjong di molobog sudah di survey. Rencana tahun 2019 dana satu miliar akan dikucurkan untuk pembangunan beronjong di Desa Molobag,” ujar Alhabsyi.
Dia menambahkan, realisasinya nanti 2019 karena bronjong tersebut akan di bangun satu kali tidak secara bertahap.
“Realisasinya nanti 2019 sebab kalau dananya diambil di APBDP, itu tidak mungkin, karena kami membangun tidak secara bertahap namun bronjong tersebut akan di bangun satu kali,” tukasnya. (rey)