MANADO lensasulut.com – Musyawarah Wilayah (Muswil) Vl Dewan Masjid Indonesia (DMI) Propinsi Sulawesi Utara, resmi digelar. Mengangkat tema ‘Revitalisasi dan Reaktualisasi Fungsi Masjid Untuk Kesejahteraan Umat’, Muswil ini dihadiri Ketua Pimpinan Pusat (PP) DMI, KH. Abdul Manan Gani dan Drs. KH. Chusnul Khuluk, MM, atas nama Ketua Umum HM. Jusuf Kalla. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Gubernur yang diwakili Asisten lll Pemprov Sulut, H. Praseno Hadi, SE.AK di Hotel Grand Puri Manado, Jumat (14/12/2018) malam.
Ketua DMI Sulut, H. Amir Liputo, SH dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih kepada Gubernur Olly Dondokambey, Kakanwil Kemenag Sulut, Dr. H. Abdul Rasyid, M.Ag dan semua pihak yang telah berprtisipasi dan membantu terlaksananya Muswil tersebut. “Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya Muswil ini, dan untuk itu kami mengajak kita semua untuk selalu bersyukur terutama saya pribadi,” ujar Liputo.
Lanjut, Liputo pun mengungkapkan bahwa dirinya tak akan maju sebagai ketua wilayah pada Muswil ini, walaupun masih diharapkan oleh para peserta pengurus DPD. “Pada kesempatan ini juga, saya menyatakan tak akan maju sebagai ketua. Kami berharap, ada wajah baru yang akan melanjutkan tongkat estafet kepengurusan ini. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada semua pengurus yang telah melaksanakan tugas konsolidasi. Kami juga mengajak, mari jadikan DMI sebagai ladang amal kita,” ungkap Anggota DPRD Provinsi ini.
Sementara, Ketua Pimpinan Pusat DMI, KH. Abdul Manan Gani dalam sambutan mengimbau agar pengurus DMI harus menyapa umat dan menghidupkan Masjid. Dia pun mengingatkan bahwa keberlangsungan sebuah organisasi salah-satunya antaralain adalah mentaati AD-ART dan melaksanakan Muswil. “Keutuhan organisasi adalah menjalankan aturan sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. DMI harus mengakomodir kebutuhan umat, menyapa umat dan menghidupkan Masjid,” imbaunya.
Diingatkannya lagi, bahwa DMI harus mempunyai program penyelamatan umat, yaitu penyelamatan akidah Islam rahmat bagi semesta alam. Jangan sampai Masjid menjadi tempat berkumpulnya radikalisme. “Masjid adalah tempat sujud, tempat bertemunya hamba dengan Tuhan yang maha esa. Jangan sampai isi khotbahnya adalah radikalisme,” ujarnya mengingatkan.
Gubernur dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan Muswil yang disampaikan oleh Asisten lll Pemprov Sulut, H. Praseno Hadi, SE.AK berharap dan kiranya menjadi perhatian bersama agar terus menjaga kerukunan dan keamanan, karena Sulut merupakan barometer pluralisme di Indonesia. “Keragaman dalam keberagamaan yang ada di Sulawesi Utara merupakan kekayaan yang perlu dibanggakan, karena ini menjadi barometer kerukunan. Ini layak disyukuri,” terangnya.
Kebersamaan di Sulut tambahnya, telah melahirkan keindahan yang luarbiasa. Keterbukaan dan kedewasaan, bahkan kerelaan untuk saling memberi dan menerima diantara sesama warga masyarakat, menurutnya terbukti sangat ampuh untuk merekatkan berbagai perbedaan. “Hal ini menggambarkan hubungan emosional dan ikatan batin telah terajut dengan baik melalui peran semua elemen dan unsur agama,” pungkasnya. (jeff)