MITRA lensasulut.com – Masyarakat seputaran Ratatotok dan Belang di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) digegerkan dengan isu tsunami yang terjadi pagi dini hari ini, Jumat, 28 Desember 2018. Informasi tentang naiknya air laut langsung menyebar luas dengan cepat di masyarakat. Banyak yang sedang terlelap tidur harus tergesa-gesa bangun dan mengemasi barang seadanya.
Dari pantauan Lensa Sulut di sejumlah tempat, warga Ratatotok Satu dan Selatan sekira pukul 02:30 WITA memilih mengungsi ke sejumlah tempat yang yang lebih tinggi. Ada yang mengarah ke Melben, bahkan sampai ke Kebun Raya.
Jalan Melben misalnya, sejak pukul 02:00 Wita sudah dipenuhi orang dan kendaraan. Warga yang datang berasal dari daerah seputaran ratatotok. Mereka datang sambil membawa kendaraannya, baik mobil dan motor.
Meski demikian ada juga yang masih tetap bertahan di rumahnya.Suasana pada malam itu sangat ramai. Ibarat perayaan tahun baru, hampir semua warga keluar dari teras rumah.
“Kami dengar kabar air naik, masyarakat lain juga berlarian meninggalkan rumahnya, jangan sampai terjadi apa-apa, maka saya bersama anak dan istri langsung lari ke melben, ucap salah satu warga.
Salah seorang warga yang juga Ketua DPRD Kab. Minahasa Tenggara, Drs. Taviv Watusekke mengungkapkan, ia bersama keluarga tetap tenang menyikapi berita akan datangnya tsunami.
Kepada media ini, ia menceritakan suasana sekitar rumahnya di Ratatotok Tenggara, para tetangga sudah banyak yang mengungsi. Bahkan, isterinya pun panik, Hanya saja, ia memilih tetap tinggal di rumah dan tetap tenang.
“Sekarang zamannya era teknologi, gunakan itu untuk mencari informasi tentang tanda-tanda tsunami. Apalagi di Seputaran Sulut sedang tidak ada gempa,” terangnya.
Lanjut Taviv, terjadinya kepanikan karena masyarakat risau, ada beban pikiran masyarakat yang terobsesi akan adanya gempa dan tsunami. “Saya pikir kita harus cerdas menanngapi isu itu. Ketahui apa itu tsunami dan tanda-tandanya,” sebutnya.
Bagaimana pun kata dia, rasa takut itu ada, dan tugas dari semua pihak serta BPBD Kabupaten Mitra dan Basarnas untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait isu tsunami.
“Sosialisasi itu perlu, apa yang dilakukan kalau tsunami datang, tsunami itu terjadi saat kondisi bagaimana, sehingga masyarakat tidak perlu risau dan panik kayak semalam,” sebutnya.
Senada dengan Ketua DPRD Kabupaten Mitra,
Kapolsek Ratatotok IPTU Charles Lumanauw menyatakan, ”Jangan percaya berita hoax. Masyrakat saya imbau untuk kembali ke rumahnya masing- masing. Waspada ada yang memanfaatkan situasi seperti ini,” kata Kapolsek, Jumat dinihari. (bayu)