MANADO LensaSulut.com – Ketua Umum MPP ICMI Prof DR Jimly Asshiddiqie meminta ICMI Sulawesi Utara segera bergerak dengan program program yang bisa langsung dirasakan publik.
“Jangan hanya sampai di tataran retorika. Sebisa mungkin langsung dirasakan masyarakat,” kata Jimly dalam arahannya usai mengukuhkan Pengurus MPW-ICMI (Majelis Pengurus Wilayah- Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) Sulut yang dipimpin duet Prof Dr ir Sangkertadi DEA sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Ir Hamzah Latief. Acara pengukuhan berlangaung di Graha Gubernuran Bumi Beringin, Manado, Jumat (14/2/2020).
Program dimaksud antara lain, pengembangan iptek bernuansa inovatif, dan disinergikan dengan program pemerintah Sulawesi Utara. “kampus kampus perlu dilibatkan untuk melahirkan inovasi inovasi baru yang dibutuhkan. ICMI perlu mendorong lebih inovatif,” tambahnya.
Jimly merasakan pemerintah Sulut dibawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey sangat respek terhadap eksistensi ICMI. Kesan ini bisa dirasakan melalui penyelenggaraan acaranya yang berlangsung di Graha Gubernuran Bumi Beringin. “Saya sudah tiga kali hadir di sini,” ungkapnya.
Dia meminta sinergitas dengan pemerintah perlu dikedepankan dalam menghasilkan produk iptek yang bisa langsung dirasakan masyarakatnya.
Gubernur sendiri berhalangan hadir, karena ada kegiatan yang tak bisa ditinggalkan. Namun, dalam sambutan yang diwakilkan kepada Asisten Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Praseno Hadi, yang langsung menanggapi sambutan Ketua Umum ICMI. “Apa yang diungkapkan Prof Jimly searah dengan harapan gubernur,” ujarnya.
Menurut gubernur, organisasi kumpulan orang orang dengan sumber daya para cendekiawan ini, perannya sangat dibutuhkan dalam percepatan pembangunan di Sulut. “Gubernur berharap ICMI bisa mengambil peran untuk menilai apa apa saja yang sudah dicapai dan apa yang belum. Kalaupun ada kelemahan, bagaimana solusi solusi yang bisa dipikirkan bersama,” ungkap Praseno Hadi.
Di sisi lain, Jimly yang mantan Ketua MK, mengingatkan pula, ICMI Sulut perlu ikut memikitkan untuk menbentuk Asosiasi Muslimah Pengusaha Indonesia atau sering disingkat Alisa, dan Ikatan Saudagar Muslim indonesia (ISMI). “Dilihat dari sisi kwantitasnya, umat muslim didunia capai 23 persen. Tapi sisi kualitasnya hanya 2 persen,” ujarnya.
“ICMI harus berperan dan ikut menanamkan nilai nilai Imtaq dan menguasai pengembangan Iptek. Maju mundurnya peradaban banyak ditentukan dua faktor ini. Dengan penguasaan iptek, secata kualitatif, ekonomi juga akan meningkat,” sambungnya. (*jea)